CIMAHI – Generasi muda milenial dengan beternak dan bertani bisa menjadi alasan kesuksesan milenial sekaligus pemulih ekonomi inovatif. Seperti halnya Atep Sutarya, pemuda berusia 23 tahun. Ia merupakan seorang peternak milenial sapi perah asal Kp. Terobosan Rt 02 Rw 12 Kel. Cipageran, Kec Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Atep mengakui dirinya tertarik dengan beternak sapi perah sejak berumur 14 tahun. Saat itu, ia masih membantu orang tuanya yang juga seorang peternak sapi perah. Namun setelah lama menekuninya, ia merasa punya minat di bidang peternakan seperti sekarang ini.
“Tertarik pertama kali karena orang tua saya yang menyuruh untuk membantu pekerjaannya mengurus sapi seperti memberi makan dan memerah susu. Namun belum terlalu fokus karena masih sekolah waktu itu,” ujarnya.
Ia menuturkan saat ini ia sudah memiliki dua ekor sapi perah milik sendiri. Kedua sapi tersebut berawal dari pemberian anak sapi dari orang tuanya. Sekarang ia sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri dari perahan susu sapi miliknya melalui koperasi setempat.
“Saat ini masih ada dua ekor sapi, yang pertama sapi dewasa yang berumur lima tahunan laksasi ketiga dan sedang hamil. Yang kedua berumur delapan,”paparnya.
Iapun berharap usahanya bisa memotivasi anak-anak muda lain untuk semakin yakin beternak atau bertani. Apalagi, sekarang sudah ada program Petani Milenial sebagai Program Pemulihan Ekonomi yang Inovatif di Jawa Barat.
“Saya berharap dengan dengan beternak ini bisa menjadi ladang usaha dan terus sukses ke depannya. Juga sekaligus memotivasi milenial lain untuk tidak ragu mencoba beternak atau bertani,” tambahnya.
Hal ini sangat sesuai dengan program Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tentang Petani Milenial. Program yang akan diluncurkan pada 14 Februari 2021 tersebut merupakan bentuk upaya pemulihan sektor ekonomi, terlebih akibat pandemi Covid-19 di Jawa Barat.