CIMAHI – Beternak dan bertani menjadi salah satu hal penting dalam peran keberlangsungan hidup. Salah satu contohnya adalah beternak yang akhir-akhir ini sangat digalakkan terlebih melalui peran generasi milenial saat ini.
Hal ini terbukti dengan salah satu generasi milenial yang memilih untuk mengembangkan minat dan bakatnya pada bidang peternakan sapi perah.
Atep Sutarya, pemuda berusia 23 tahun ini merupakan seorang peternak milenial sapi perah di Cipageran, Cimahi. Ia sudah tertarik untuk beternak sejak usia belia. Saat itu dirinya masih di bangku pendidikan SMP. Ia mengaku awal mula mulai berternak dengan membantu orang tuanya yang juga seorang peternak sapi perah.
Saat ini, ia sudah bisa menjual susu sapi perahnya sendiri. Ia selalu menyetor ke koperasi dengan pendapatan yang didapat setiap sekitar dua minggu sekali. Menurutnya, ia bisa memiliki pendapatan yang lumayan dengan menjual susu sapi perah seharga Rp58.000 per liternya.
“Saat ini saya fokus untuk beternak dan belum melanjutkan kuliah. Karena kuliah juga nanti lulus masih tujuan untuk cari kerja juga, jadi sekarang yang pasti aja dulu dengan berternak sapi perah,” ungkapnya.
Ia menceritakan, awal terjun ke bidang peternakan sebenarnya karena sang ayah yang juga peternak sapi perah memintanya untuk ikut membantu peternakan keluarga. Ayahnya mengiming-imingi akan memberikan bayi sapi yang bisa dirawat Atep sebagai milik sendiri.
“Saya awalnya tertarik untuk beternak orang tua saya juga yang seorang peternak sapi perah. Saat itu masih berumur 14 tahun jadi tidak terlalu fokus karena masih sekolah juga dan dijanjikan oleh orang tua kalau mau membantu akan diberi bayi sapi 1,” ujap Atep lagi.
Ia menuturkan sampai saat ini ia sangat bersyukur dengan keputusan yang ia ambil karena tidak banyak anak muda sekarang yang memilih untuk beternak dan bertani. Sampai saat ini ia telah merintis usahanya menjadi peternak sapi perah sukses dan memiliki dua ekor sapi perah milik sendiri.