“Pembesaran saluran di bawah air sungai, laporan per hari ini sudah kontrak lalu segera dikerjakan dengan maksimal. Kemudian beberapa rencana besar lainnya seperti (pembangunan) Bendungan Cipunegara dan Cibeet,” ucap Emil.
“Mudah-mudahan dengan percepatan proyek-proyek infrastruktur air di tahun 2021 hingga 2022 potensi banjir bisa terus berkurang,” katanya.
Sambil menunggu proyek tersebut rampung, Emil meminta Bupati Karawang untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan dan melakukan perbaikan infrastruktur lewat APBD Kabupaten Karawang.
“Dan saya apresiasi Bupati dan Forkopimda Karawang yang sangat responsif selalu ada di lapangan memberikan bantuan dan semangat kepada warga yang terdampak,” ujarnya.
Adapun menurut BMKG, cuaca ekstrem di pulau Jawa termasuk Jabar masih akan berlangsung hingga akhir Februari 2021. Untuk itu, Kang Emil meminta masyarakat dan pimpinan wilayah untuk selalu waspada dengan prediksi cuaca ekstrem tersebut.
“Diharapkan kewaspadaan masyarakat, Kades, Camat, Bupati, dan semuanya terhadap cuaca ekstrem yang sudah diprediksi ini,” ucap Emil.
Diketahui dalam dua hari ini, beberapa wilayah di Pantai Utara (Pantura) Jabar mengalami bencana banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem, termasuk Karawang dan Subang.
Jabar menjadi wilayah yang terkena dampak cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir hebat di berbagai daerah di antaranya Kabupaten Indramayu, Majalengka, Subang, Karawang, Bekasi dan beberapa tempat lainnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar melansir, bencana hidrometeorologi terjadi di 11 kabupaten kota di Jabar, 6 di antaranya berpotensi banjir dan 5 berpotensi longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdani mengatakan, bencana hidrometeorologi muncul silih berganti. Pada Minggu (7/2) sore kemarin, sejumlah wilayah di Karawang masih diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Sedikitnya empat kecamatan terdampak banjir, yakni Cikampek, Purwasari, Telukjambe Barat, dan Rengasdengklok. Banjir setinggi 30-50 sentimeter (cm) merendam permukiman warga di Perumahan Kebun Kembang Asri Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, sejak pukul 04.00.
“Kalau lokalisasi di wilayah rutin bencana kita sudah menyiapkan bangunan yang tinggi seperti balai desa dan masjid yang tinggi, kalau di Subang pengungsian di alun-alun dengan tenda-tenda jadi disesuaikan oleh kondisi masing-masing,” pungkasnya. (mg1/bbs/drx)