JAKARTA- Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari statemen Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan pemerintah membutuhkan kritikan dari Masyarakat.
“Itu kalau kata orang Betawi baca headline itu, Presiden minta dikritik, itu komentarnya; muke gile lu,” ucap Rocky Gerung, dikutip chanel YouTubenya, Selasa (9/2).
Rocky menilai, Presiden Jokowi tidak paham dengan perkembangan dari kebebasan pers dan perkembangan terakhir dari politik opisisi. Rocky mengatakan, bisa saja Jokowi mengatakan membutuhkan kritikan, tetapi di waktu yang sama, kritikan itu dijerat dengan UU ITE.
“Silahkan ktirik, oke, anda boleh ngomong tapi omongan anda dijamin oleh kebebasan, tapi setelah anda ngomong kami tidak jamin kebebasan anda, kira-kira begitu. Setelah ngomong kebebasannya ditunggu oleh UU ITE, ditunggu oleh Bareskrim kan itu paradoksnya itu,” ucap Rocky Gerung.
“Jadi dia berusahan untuk memberikan semacam sinyal bahwa kami tidak anti kritik, padahal di saat yang sama dia suruh orang untuk perkarakan si pengritik. Jadi itu kata orang betawi, muke gile lu,” pungkas mantan dosen UI ini.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta masyarakat agar lebih aktif memberikan kritikan dan masukan terhadap pelayanan dan kerja pemeintah.
“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi,” ujar Jokowi dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2).
Jokowi juga menekankan agar para penyelenggara layanan publik harus terus meningkatkan upaya perbaikan.
Jokowi mengatakan masih banyak kinerja pemerintah yang harus diperbaiki, termasuk dalam penanganan pandemi Covid-19.
Oleh karenanya, ia berjanji untuk melakukan evaluasi, salah satunya dengan berdasar pada catatan-catatan yang disampaikan Ombudsman RI. (Fin.co.id)