BANDUNG – Virus corona hingga kini masih menyelimuti sendi-sendi kehidupan masyarakat. Banyak dampak negatif ditimbulkan dari virus yang menyerang dunia sejak tahun 2019 lalu tersebut. Selain sektor kesehatan, terdapat sektor lainnya yang ikut terdampak lantaran masa pageblug ini masih berlangsung.
Tak terkecuali seperti yang dialami sejumlah pemilik kamar kos di Bandung, mereka mengaku bahwa penghasilan dari sewa kamar pelan-pelan mulai tergerus karena kian sedikitnya permintaan sewa dari para penghuni.
Hal tersebut salah satunya dibeberkan Kodri, 48, seorang pemilik kamar kos di Kelurahan Sekeloa, Kota Bandung. Menurutnya, ketika memasuki awal tahun, kamar kos yang dimilikinya berangsur-angsur ditinggalkan para penghuni. Mayoritas penghuni adalah para mahasiswa yang menimba ilmu di Kota Kembang.
Dia menambahkan, saat kondisi normal sebelum dihantam masa pandemi, kamar kosnya acapkali terisi penuh. “Ya, sekarang karena pandemi ini mahasiswa belajar dari rumah mereka, jadi enggak belajar di kampus mereka masing-masing, kan ya,” ujar Kodri pada Selasa (2/2).
“Kurang lebih ada 32 kamar di tempat saya, itu tahun-tahun sebelum ada corona penuh aja kan. Mungkin karena lokasinya yang dekat dari beberapa kampus ya,” tambahnya.
Kendati demikian, dari sekira 32 kamar tersebut beberapa belum ditinggalkan penghuni, di antaranya masih diisi oleh sejumlah mahasiswa yang memilih tinggal dan tidak pulang ke rumah mereka.
“Ada sedikit mahasiswa yang tidak pulang ke rumah masing-masing, alasannya karena jauh, pulangnya harus naik pesawat katanya. Mereka ngikutin anjuran pemerintah mungkin, ya, untuk sementara tetap berada di tempat tinggal sekarang. Ya, biar virus corona ini putus penyebarannya,” uajrnya.
Terkait situasi ini, Kodri hanya bisa berharap agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, supaya kehidupan normal bisa berjalan kembali. “Semoga ini semua cepat selesai (pandemi, red) supaya anak-anak bisa belajar kembali di kampus mereka masing-masing bertemu teman satu kampus untuk belajar bersama,” imbuhnya. (mg5)
