NGAMPRAH – Pengelola wisata di Kabupaten Bandung Barat mengaku kunjungan wisatawan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun mencapai 50-70%.
Kondisi tersebut jelas memperlihatkan kalau kebijakan PPKM sangat memukul sektor wisata dan membuat pengelola merugi, mengingat cost operasional selama pandemi Covid-19 justru meningkat.
“Kunjungan turun drastis, bisa antara 50-70% turunnya. Apalagi selama PPKM yang sudah berjalan tiga minggu ini,” kata Manajer Operasional Objek Wisata Lembang Park and Zoo (LPZ), Iwan Susanto, Selasa (2/2).
Iwan menyebutkan, selama PPKM pihaknya tetap membuka kunjungan wisatawan karena memang tidak ada instruksi untuk tutup. Namun angka kedatangan wisatawan sangat jauh turunnya. Seperti saat weekday biasanya ada 1.000 pengunjung kini hanya sekitar 300 orang.
Begitupun ketika weekend yang biasanya wisatawan ramai dengan kunjungan mencapai 2.000 orang. Jumlah itu bahkan masih jauh di bawah aturan carrying capacity yang diperbolehkan oleh pemerintah yakni 50% dari daya tampung tempat wisata.
“Jelas ini sangat berat bagi pelaku usaha, dan juga dirasakan oleh pelaku usaha lainnya termasuk di sektor perhotelan. Semoga PPKM tidak diperpanjang lagi, karena kalau ada tahap tiga akan lebih parah, mengingat awal Februari ada libur Imlek yang berada di akhir pekan,” tuturnya.
Menurutnya, aturan PPKM memang membuat banyak warga terutama yang dari luar daerah memilih untuk menahan berpergian.
Pasalnya ada ketentuan harus ada surat keterangan bebas Covid-19 atau hasil rapid test antigen. Terutama bagi wisatawan asal Jakarta, mereka banyak yang khawatir ada check point di daerah perbatasan sebelum sampai ke Bandung.
“Makanya sekarang yang berkunjung ke LPZ ini banyak warga lokal. Kalau dari luar daerah masih sedikit, karena takut ada pemeriksaan rapid test antigen,” pungkasnya. (mg6)