PUSPA sendiri menjadi inovasi dan komitmen Jabar untuk program penguatan di puskesmas sekaligus melaksanakan arahan Presiden terkait aktivasi puskesmas –fasilitas kesehatan terdekat dengan masyarakat– sebagai simpul penanganan pandemi global COVID-19.
PUSPA menjadikan puskesmas sebagai pusat untuk pencarian dan penelusuran kasus COVID-19, pemantauan dan penanganan kasus COVID-19, Pusat Informasi dan Data Berkualitas, serta penggerak kolaborasi.
Dengan keterbatasan anggaran, PUSPA baru akan diimplementasikan di 100 puskesmas yang tersebar di 12 daerah, yaitu Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Karawang, Kab. Bandung, Kota Tasikmalaya, Kab. Sumedang, dan Kab. Bandung Barat.
Ke-12 kabupaten/kota tersebut dipilih berdasarkan sejumlah kriteria, antara lain data kasus positif COVID-19 terkonfirmasi, data kasus probable dan kontak erat, hingga data SDM Kesehatan.
Kang Emil pun berharap, program PUSPA bisa mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
“Karena anggaran kami terbatas, Rp80 miliar hanya sanggup untuk 100 puskesmas. Artinya butuh Rp800 miliar untuk seribuan puskesmas se-Jabar. Maka dukungan pusat sangat kami butuhkan. Mari investasi di hulu, jangan hanya di hilir,” kata Kang Emil.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Dewi Sartika melaporkan, hingga 31 Januari 2021, jumlah pendaftar Tim PUSPA mencapai 4.321 tenaga kesehatan. Pendaftaran terus dibuka hingga 7 Februari mendatang di situs web jabarprov.go.id.
“Program PUSPA mendorong keterpaduan antara dukungan sistem kesehatan, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan dengan modal sosial, silih asah, asuh, asih,” ucap Dewi.
“Dalam implementasinya, program ini akan memperkuat puskesmas dengan penambahan 500 orang, 300 orang seleksi terbuka dan 200 orang dari internal puskesmas yang bekerja di tim interprofesi, diseleksi dan dilatih dengan komprehensif secara online,” tambahnya.
Ia menjelaskan, tim terpilih akan melakukan penguatan 3T dan 3M serta mendukung program vaksinasi COVID-19 dan mempertahankan pelayanan kesehatan esensial puskesmas di Jabar.
“Terkait 3T, tugas Tim Puspa salah satunya meningkatkan akses tes baik rapid maupun PCR secara masif untuk kontak erat dan suspect. Pelaporan terintegrasi Pikobar,” kata Dewi.
“Terkait vaksinasi, Tim PUSPA mengedukasi dan mengampanyekan penerimaan dan pemahaman pentingnya vaksinasi COVID-19,” ujarnya.