Pemilik Bisnis I-GIST Janjikan Keuntungan dari Hasil Produk Kayu Jabon

BANDUNG – Adanya aksi protes para nasabah terkait investasi Bisnis I-Gist ke kantor PT Global Media Nusantara membuat pemilik perusahaan Wira Pradhana angkat bicara.

Ketika Dihubungi Jabarekspres.com melalui WhastApps, Wira memastikan, para peserta yang menginvestasikan dananya dalam program I-GIST akan tetap mendapatkan keuntungan.

Menurutnya, hasil tanam pohon Jabon masih memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan. Hanya saja, hasil kayu Jabon harus diolah dalam bentuk produk jadi.

“Masih bisa, asal hasil kayu diolah dalam bentuk produk jadi, bukan dijual dalam bentuk kayu log tegakkan,” katanya kepada Jabarekspres.com, Minggu, (31/1).

Dia menyebutkan, selama ini mekanisme sudah berjalan sesuai perencanaan. Bahkan, sudah menghasilkan keuntungan dengan pembayaran ke nasabah hingga Rp 22 milyar.

Akan tetapi untuk bisa menjalankan mekanisme seperti itu dibutuhkan waktu dan modal yang tidak sedikit. Sehingga untuk memberikqn keuntungan perusahaan akan membuat sistem dalam bentuk antrean.

“Perusahaan membuat mekanisme sistem antrean pembayaran yang akan mengatur pola ini,”ucapnya.

Disingung mengenai kabar pengajuan pailit ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Wira tidak memberikan jawaban tegas. Bahkan, dia hanya mengatakan bahwa, perusahaan tidak bisa mempailitkan dirinya sendiri.

Namun dia tetap berkomitmen dan beritikad baik bahwa perusahaanya akan mencari solusi untuk menuntaskan masalah ini.

Dia menuturkan, beberapa produk-produk dari kqyu Jabon yang ditanam sudah mendapat kepercayaan dari pemerintah dengan membuat rumah kayu tahan gempa.

“Kami juga mendapat rekomendasi dari pemerintah untuk menjadi vendor penggantian rumah korban gempa di Lombok,” cetus Wira.

Sebelumnya dikabarkan, puluhan orang yang mengatasnamakan dari komunitas Green Warrior (GW) mendatangi kantor PT.GMN untuk meminta kejelasan terkait investasi dengan sistem pembelian pohon Jati Kebon alias Jabon.

“Janjinya setelah berjalan lima tahun akan panen dan memberikan keuntungan kepada para investor tapi sampai sekarang belum ada kabar,”ucap Sri utami asal Yogyakarta, Sabtu kemarin kepada Jabar Ekspres.

Dia mengaku, mengikuti investasi itu karena tergiur dengan keuntungan yang diberikan dan telah berinvestasi sebesar Rp 12 juta. Tapi, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda memberikan hasil panen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan