BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengajak para tenaga kesehatan untuk bergabung dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Tim Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, program Puspa tersebut bertujuan untuk memperkuat peran Puskesmas dalam penanganan Covid-19.
“Jawa Barat akan menggeser perang melawan Covid-19 dari rumah sakit di ujung hilir ke puskesmas di awal hulu secara maksimal dengan menambah sumber daya manusia,” kata Emil di Bandung, Jumat (29/1).
Pada tahun 2021 ini, Pemprov Jabar akan memperkuat sekitar 100 Puskesmas yang tersebar di 12 daerah, yakni Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kab. Bekasi, Kota Cimahi, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Karawang, Kab. Bandung, Kota Tasikmalaya, Kab. Sumedang, dan Kab. Bandung Barat.
Menurutnya, ada sejumlah kriteria yang ditetapkan dalam penentuan lokasi. Mulai dari kasus konfirmasi, Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) per kabupaten/kota, sampai kepadatan penduduk.
“Kita akan menambah SDM dari APBD. Kami perkirakan untuk menyelesaikan masalah Covid-19 harus ada tiga SDM baru yang berkompeten di bidang kesehatan,” hematnya.
Nantinya, lanjut dia, tiga SDM baru yang berkompeten di bidang kesehatan bersama dua staf Puskesmas setempat akan menjadi tenaga kesehatan berbasis tim untuk memperkuat pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment).
Dijelaskannya, program tersebut merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperkuat sistem dan SDM di Puskesmas.
“Kami meyakini apabila kita fokus, maka kita bisa kurangi beban rumah sakit dan menekan angka Covid-19. Berdampingan juga dengan vaksinasi yang terus diupayakan,” ucapnya.
Sementara itu, pendiri Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Saminarsih yang juga Senior Advisor WHO mengatakan, SDM menjadi faktor penting dalam penguatan Puskesmas. Oleh karena itu, kata ia, perekrutan dan pelatihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
“Tidak mudah memperluas trace dan melakukan pelacakan terstruktur dan efektif. Ini nanti nakes yang telah terpilih dan diterjunkan ke puskesmas akan bergabung dengan relawan yang ada di puskesmas yang direkrut di daerah masing masing,” kata Diah.