CHELSEA – Frank Lampard ditunjuk Chelsea saat dirinya berusia 41 tahun. Belum genap dua musim menukangi The Blues, icon Chelsea itu harus kehilangan posisinya di tim.
Sempat membawa Chelsea di empat besar Premier League 2019/20, musim 2020/21 tidak seramah musim sebelumnya. Di pertengahan jalan, Chelsea hanya mampu bertengger di posisi kesembilan.
Manajemen klub yang berbasis di Stamford Bridge itu pun, sudah kehabisan urat sabar. Eks gelandang Timnas Inggris itu pun mengaku kecewa dengan keputusan klub yang memecatnya.
“Saya kecewa karena tidak punya waktu yang cukup untuk memajukan klub ini. (Meski begitu, bisa melatih Chelsea) adalah sebuah kehormatan bagi saya,” kata Frank Lampard menanggapi pemecatannya, seperti dikutip FIN dari BBC Sport, Selasa (26/1).
“Ketika saya menerima tawaran ini, saya sudah mengerti betul tantangan yang akan saya hadapi bersama klub di masa sulitnya itu,” lanjut dia.
Kendati demikian, pria yang sempat membawa timnya mencicipi final Piala FA 2019 itu, mengaku bangga dengan apa yang sudah dicapai bersamanya, meski jauh dari apa yang diharapkannya di awal musim ia melatih.
Terkait Lampard, pelatih Manchester City Pep Guardiola pun angkat bicara. Menurut dia, mereka yang hidup dari profesi seperti ini, sangatlah rentan dengan yang namanya pemecatan.
“(Dalam dunia ini) kita harus terus menang atau digantikan. Intinya adalah terus menang sebanyak mungkin. Saya berharap bisa duduk bareng dengannya di resto usai lockdown nanti,” cuap eks pelatih Bayern Munchen itu.
Frank Lampard adalah full-time manajer kesepuluh, yang ditunjuk Abramovich untuk menangani klubnya. Triliunan rupiah pun sudah mengucur untuk membentuk tim impian ayah tiga anak itu . Sayang, proyeksi dan hasil yang ditunjukan klub ternyata berbanding terbalik.(ruf/fin)