Lacak Jejak Pembalakan Hutan, Eksekutif dan Legislatif Kompak Lakukan Investigasi Banjir

Untuk mengetahui penyebab banjir bandang ini, Pemkab Bogor tengah melakukan investigasi. “Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya, apakah karena penggundulan hutan atau erosi,” kata Ade saat meninjau Posko Kesehatan dan Pengungsian korban banjir. “Kita investigasi terlebih dahulu. Apakah ada penggundulan atau tidak,” paparnya.

Menurut politisi PPP ini, kejadian air membawa material yang sangat banyak ke sungai sehingga tidak dapat ditampung dan luber kemana-mana harus diteliti.

Untuk recovery wilayah, tambah Ade Yasin, pihaknya  tengah melakukan koordinasi.

“Untuk lumpur dan material sudah dibersihkan oleh tim dari Unsur BPBD, Damkar, PUPR, TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, Ormas, Siskomdes Tugu Selatan dan lainnya,” jelasnya.

Terpisah, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum meminta Pemkab Bogor tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan di lokasi pengungsian korban banjir bandang Gunung Mas Puncak.

Wagub Uu bersama Pangdam III/Siliwangi Nugroho Budi Wiryanto didampingi Bupati Bogor Ade Yasin meninjau korban banjir bandang di Kampung Gunung Mas Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, Rabu (20/1).

Kang Uu –sapaan Wagub Jabar – mengapresiasi Bupati dan Forkopimda yang cepat tanggap mengurus para korban banjir bandang.

Menyusul berbagai bencana yang terjadi dua minggu terakhir, Kang Uu mengimbau masyarakat menjaga alam. Jangan sampai beban Jabar menjadi berlipat: didera bencana nonalam wabah Covid-19 sekaligus bencana alam. “Kita kan sudah ada virus korona, bencana nonalam. Mudah-mudahan tidak ada bencana alam yang dahsyat lagi,” katanya.

Dalam peninjauan, Wagub menyerahkan bantuan Pemda Provinsi Jabar kepada Bupati Bogor Ade Yasin. Bantuan dari Dinas Sosial berupa logistik, makanan instan, perlengkapan kebersihan dan perlengkapan anak-anak senilai Rp 128 juta.

Bantuan dari BPBD Provinsi Jawa Barat makanan instan dan vitamin. Sementara CSR dari bank bjb uang tunai sebesar Rp 150 juta.

Banjir bandang terjadi Selasa (19/1/2021) akibat luapan Sungai Ciliwung yang melewati perkebunan teh PTPN VIII. Air bercampur lumpur telah merusak puluhan rumah, tiga jembatan rusak bahkan hanyut, akses jalan ke lokasi Agrowisata Camping Ground rusak berat.

Di hari yang sama namun berbeda waktu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhajir Effendy juga meninjau korban banjir bandang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan