BANDUNG – Banjir bandang di kawasan Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor menyisakan berbagai persoalan. Penyebab banjir bandang masih menjadi teka-teki. Muncul kuat dugaan, faktor utama banjir karena rusaknya kawasan hutan milik PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Untuk diketahui, dalam waktu 24 jam ratusan kepala keluarga (KK) diungsikan ke empat lokasi berbeda untuk menjamin protokol kesehatan (prokes) Covid-19 terjaga, sehingga menghindari klaster pengungsian.
Empat tempat yang jadi lokasi pengungsian masing- masing, Pondok Gunung Mas 48 KK atau 239 jiwa (199 dewasa, 40 balita); Rawa Dulang 8 KK atau 30 jiwa (24 dewasa, enam balita); Cirohani 2 KK atau15 jiwa, dan Kampung Pensiunan 111 KK sebanyak 416 jiwa.
Wakil Ketua DPRD Jabar, Achmad Ru’yat mempertanyakan banjir bandang yang terjadi di Puncak Bogor itu. Dirinya mengaku heran, aliran hulu puncak bisa terjadi banjir.
“Ini musibah yang sangat memprihatinkan. kami dari DPRD Jabar mendesak untuk dilakukan investigasi kenapa di aliran hulu puncak itu terjadi banjir bandang. Harus dicari apa penyebab utamanya (alih fungsi lahan atau perusakan alam),” tegas Achmad, Rabu (20/1).
Menurutnya, investigasi tersebut sifatnya sangat penting. Hal itu agar tak terjadi lagi di kemudian hari. Dirinya mengaku telah mendengar penjelasan Dirut PTPN VIII soal penyebab banjir bandang dikarenakan hujan yang terus menerus.
“Tetapi di satu sisi perlu ada evaluasi agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Maka investigasi ini perlu dilakukan agar bisa transparan apa penyebabnya,” paparnya.
Selain fokus melakukan investigasi, ujar dia, dirinya juga meminta Pemprov Jabar untuk memperhatikan para pengungsi. Para pengungsi yang sudah ditempatkan di guest house PTPN VIII agar bisa dilayani dengan sebaik-baiknya.
“Evaluasi kepada direksi PTPN VIII tentang managemen lahan seluas 1.000 hektare tersebut agar diperbanyak tanaman-tanaman keras. Saya juga tadi siang (kemarin) turun langsung meninjau lokasi bencana banjir bandang Gunung Mas. Untuk bantuan dari Jabar telah tiba di lokasi bencana,” paparnya.
Sementara, saat dikonfirmasi soal dugaan kerusakan alam yang menimbulkan banjir bandang, pihak PTPN VIII tak menjawab saat dihubungi.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bencana alam banjir bandang di Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, merupakan kali pertama terjadi.