JAKARTA – Pakar telematika Roy Suryo ikut menanggapi kemunculan simbol SOS yang muncul di Pulau Laki, dekat area jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Menurut Roy, simbol yang muncul ketika mencari Pulau Laki melalui aplikasi Google Maps tersebut hanya ulah iseng seseorang.
Hal tersebut disampaikan Roy lewat cuitan terbarunya di akun pribadinya di Twitter @KRMTroySuryo2. Dalam cuitannya itu, Roy Suryo menyoroti sejumlah hoaks yang marak terjadi seperti editan foto pesawat, suara angin yang dikira teriakan, dan potret ‘merapi merekah’.
“Tweeps, setelah foto editan ‘pesawat’, suara angin yang dikira ‘teriakan’ dan editan ‘Merapi Merekah’, kini netizen heboh tanda ‘SOS’ di P. Laki via Google Maps,” tulis Roy Suryo seperti dikutip JPNN.com, Rabu (20/1)
Lebih lanjut, mantan Menpora itu mengungkapkan, adanya SOS di dekat tempat jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 ialah ulah iseng seseorang. Sebab, beberapa hari lalu, kata dia tempat tersebut masih bertuliskan kalimat lain seperti “tukang sate” dan “wahana anak-anak”. “Ini jelas orang iseng.
Karena 6 hari lalu tanda tersebut masih ‘tukang sate’ terus ganti ‘wahana anak-anak’ yang ramai di TikTok,” kata Roy Suryo. Mantan Politikus Demokrat itu pun lantas menyematan tangkapan layar foto dari Google Maps yang memperlihatkan foto Pulau Laki, tanda SOS, dan komentar publik.
Diketahui, di bagian selatan Pulau Laki, terdapat simbol hijau bertuliskan SOS. Hal tersebut lantas membuat publik ramai-ramai membanjiri unggahan akun Instagram Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Bassarnas), @SAR_Nasional.
Adapun, publik dalam kolom komentar memberi tahu soal munculnya simbol tersebut sehingga bisa ditindaklanjuti.
“Pak cek sinyal SOS di Pulau Laki,” tulis @Tubagusilham27.
Komentar lain, meminta Basarnas untuk mengecek Google Maps. Berharap, ada keajaiban dari para korban Sriwijaya Air SJ 182.
“Pak tolong cek Google Maps untuk Pulau Laki ada sinyal SOS pak. Semoga ada keajaiban untuk para korban Sriwijaya Air SJ182,” timpal @thiaraiiu.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu, pukul 14.40 WIB. Pesawat diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta. (Jpnn.com)