BANDUNG – Cabai rawit yang sudah melambung sejak awal Januari lalu, masih dikeluhkan pedagang karena tak kunjung turun. Kenaikan harga tersebut disinyalir karena faktor cuaca yang berdampak kepada para petani cabai.
Menurut salah satu pedagang sayuran, Sumiati mengatakan, dia masih membeli cabai dari Pasar Ujungberung seharga Rp 100 ribu perkilogram.
“Tiap hari ke pasar, cabai rawit harganya Rp 100 ribu perkilogram. Sudah seminggu yang lalu harganya tetap,” ungkap Sumiati kepada Jabar Ekspres, Selasa (19/2).
Menurutnya, kenaikan harga tersebut lantaran tidak ada stok cabai di para pedagang. Dia yang juga menjual cabai secara eceran terpaksa mengurangi jumlah cabai.
“Barangnya (cabai) ga ada, jadi mahal. Jualnya jadi sedikit-sedikit. Cukup memberatkan pembeli,” tambahnya.
Sementara itu, seorang pedagang sayur di Pasar Cicadas, Dewi mengatakan harga cabai cenderung melandai.
“Harga jual ke pembeli Ro 90 ribu perkilogram, kadang Rp 80 ribu, gimana kondisi barang (cabai). kalau barang bagus kita pertahankan harga,” ungkapnya.
Menurut Dewi, ia mulai menurunkan harga cabai sejak kemarin (18/1). Sayangnya, kata dia, kenaikan terjadi lagi pada Selasa sore.
“Mulai turun kemaren. Tadi sore udah naik lagi Rp 5 ribu. Biasa ngambil dari pasar induk caringin. Harga naik karena pasokannya sedikit dari petaninya,” tuturnya.
Terpisah, Kabid Distribusi Perdagangan dan E-Commerce Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengungkapkan, pihaknya belum memiliki data terbaru mengenai harga kebutuhan pokok masyarakat. Mengingat Disdagin biasa melakukan pemantauan ke pasar-pasar setiap Kamis.
“Kalo pemantauan kamis minggu kemaren masih di angka Rp100 ribu. Harga 100 itu di beberapa pasar ya, tapi ada juga yang di bawah itu. Jadi kalau rata-rata pemantauan di 8 pasar di angka sekitar Rp 95 ribuan,” ujarnya saat dihubungi Jabar Ekspres.
Delapan pasar yang dimaksud Meiwan antara lain Pasar Sederhana, Kosambi, Baru, Ancol, Palasari, Cihapit, dan Ujungberung. Menurutnya, harga yang relatif masih tinggi diakibatkan karena stoknya kurang. “Iya, stok kurang kurang,” tambahnya.
Senada dengan Meiwan, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, harga cabai di pasaran sudah mulai turun.