JAKARTA – Ernest Prakasa merasa kecewa dengan sikap Raffi Ahmad yang terlihat keluyuran pascadivaksin Covid-19 bersama Presiden Jokowi pada Rabu (13/1). Sutradara Film Cek Toko Sebelah ini kecewa lantaran Raffi keluyuran tanpa memakai masker saat berfoto bersama beberapa rekan artis. Foto tersebut beredar setelah selebgram Anya Geraldine mengunggah kebersamaannya dengan rekan artis saat menghadiri pesta Ricardo Gelael.
Pria 38 tahun ini menilai tindakan Raffi Ahmad keterlaluan karena mengabaikan protokol kesehatan. Karena itu Ernest merasa bodoh karena sebelumnya memuji langkah Raffi yang dipilih pemerintah untuk divaksin Covid-19 untuk pertama kali.
“Yup, saya berhasil terlihat tolol. But it’s really not about me. Tindakan Raffi menurut saya keterlaluan dan tidak menghargai keistimewaan yang ia dapatkan,” ucap Ernest.
Sebelumnya bapak dua anak ini juga memuji langkah pemerintah menggandeng Raffi Ahmad untuk divaksin bersama Presiden Jokowi karena memiliki pengaruh kepada masyarakat.
“Saya mendukung Raffi Ahmad divaksinasi duluan. Dia sangat berpengaruh ke masyarakat luas, dan pemerintah butuh meyakinkan masyarakat untuk mau segera divaksin. It’s a good move,” kata Ernest melalui akun Twitter pribadinya, @ernestprakasa, Rabu (13/1) kemarin, seperti dilansir dari JPNN.
Selain Ernest, Sherina Munaf juga mengkritik kelakukan Raffi Ahmad yang keluyuran ramai-ramai tanpa memakai masker usai disuntik vaksin.
“@sherinasinna Halo Raffi Ahmad, setelah divaksin bukan berarti keluyuran rame2 dong. Anda dipilih jatah awal2 vaksin karena followers banyak. Dengan alasan yang sama, tolong berikutnya konsisten beri contoh yang baik. Please you can do better than this. Your followers are counting on you,”tulisnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, apalagi saat berada di keramaian. Sudah divaksin bukan berarti bebas berkeliaran tanpa protokol kesehatan. Raffi Ahmad yang didaulat menjadi perwakilan anak muda yang divaksin perdana seharusnya lebih bijak dalam tindakannya agar tidak mempengaruhi atau menginpirasi followers-nya untuk melanggar protokol kesehatan. (bbs)