BANDUNG – Saat ini ketersediaan ruang isolasi bagi para pasien yang terkonfirmasi positif terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sudah mencapai 90 persen. Pencapaian tersebut diduga karena masih banyaknya penambahan kasus yang terjadi di Kota Bandung.
Hal itu diungkapkan, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna kepada para wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (11/1).
Ema menyebutkan, saat ini kasus kumulatif konfirmasi positif COVID-19 hingga Minggu (10/1) di Kota Bandung telah mencapai 6.249, terdiri dari 742 kasus aktif, 5.350 kasus sembuh dan 157 kasus meninggal dunia.
“Kemarin ada penambahan 85 kasus sehari. Kemudian yang konfirmasi aktif 742 nambah 85, Bandung sedang mengkhawatirkan,” ujar Ema.
Selain itu, untuk keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit dikatakan Ema, kini sudah mencapai 1.136 unit atau mencapai 89.87 persen. Adapun jumlah idealnya untuk tempat tidur pasien positif hanya 60 persen saja.
“Sedangkan untuk isolasi mandiri di hotel sudah mencapai 93.37 persen. Jadi artinya penuh juga, kita cari tempat tambahan dan sedang proses,” jelasnya.
Ema menambahkan, untuk solusi penambahan tempat isolasi ada beberapa usul dari aparat kewilayahan. Beberapa kecamatan ada yang sudah mengusulkan tempat khusus untuk pasien COVID-19.
“Soal menjadikan sekolah sebagai tempat isolasi sepertinya tidak ada,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung resmi menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional. Keputusan ini diambil setelah mengkaji aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah pusat.
Adapun PSBB proporsional diterapkan mulai hari ini Senin (11/1) hingga 25 Januari mendatang. Selain itu, soal peraturan wali kota, saat ini masih menunggu ditandatangani oleh Wali Kota Bandung Oded M. Danial.(bbs/ziz)