BANDARLAMPUNG – Polda Lampung bersama tim terkait memberikan pendampingan psikososial kepada keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (10/1).
“Pertolongan psikologis pertama (PFA) dilakukan dengan hadir mendampingi keluarga korban baik secara fisik maupun psikologis,” kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Bandar Lampung, Senin (11/1) dikutip dari Antara.
Dia menyebutkan, kehadiran rekan-rekan yang melakukan PFA diharapkan mampu memfasilitasi keluarga korban dalam menghadapi emosi negatif.
Emosi yang mungkin muncul seperti duka dan kecemasan khususnya pada keluarga korban saat masih menunggu kabar kejelasan informasi keberadaan keluarganya yang hilang dalam insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya tersebut.
Pandra mengatakan, tim melakukan PFA dengan menyambangi dan melakukan pendekatan kepada para keluarga korban yang sedang menunggu hasil informasi resmi dari DVI/pihak terkait.
Kabid Humas itu menjelaskan, pendampingan dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung melalui proses konseling untuk memfasilitasi reaksi emosional seperti ungkapan rasa sedih, cemas, marah dan penuh harap dari keluarga yang anggota keluarganya hilang.
Pandara menambahkan, melalui layanan dukungan psikososial ini, dihaarpkan bisa mengurangi beban psikologis keluarga korban agar bisa terus bersabar,
Serta tetap berdoa yang terbaik akan nasib para keluarganya atas kecelakaan maut itu seraya mempersiapkan kondisi psikologis keluarga korban yang menghadapi kemungkinanterburuk mengenai kondisi korban. (antara).