“Nama sudah diserahkan, jadi sekarang sudah di tangan Presiden. Tinggal Presiden memilih,” katanya.
Dikutip dari fin.co.id, Wahyu mengatakan, Kompolnas telah menjalankan tugasnya menyaring nama-nama calon Kapolri. Untuk melakukan penyaringan, pihaknya melakukan forum group discussion (FGD) dengan sejumlah kalangan sejak awal Desember 2020.
Para kalangan yang dilibatkan yaitu polisi aktif dari internal Kepolisian, tokoh masyarakat, perwakilan media, hingga akademisi, serta purnawirawan Polri yang diwakili para mantan Kapolri dan Wakapolri.
“Secara normatif Kompolnas beri pertimbangan, tapi kan Presiden juga punya sumber lain walaupun tidak formal, entah dari siapa kan beliau juga punya masukan dari tempat lain,” ujarnya.
Dia memperkirakan Jokowi akan menyerahkan nama calon Tribrata 1 ke DPR pada Senin, 11 Januari.
“Siapa yang dipilih, apakah yang dikirim satu, dua, atau tiga nama itu hak Presiden. Walaupun selama ini selalu yang dikirim hanya satu nama,”katanya.
Meski demikian, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan meyakini kini Jokowi telah memilih satu dari nama-nama calon kapolri.
“Saya yakin, 100 persen Presiden sudah punya satu nama calon kapolri,”katanya.
Menurut mantan anggota Kompolnas itu, menilai sosok calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis harus memiliki chemistry dengan Jokowi.
“Sosok yang bisa mewujudkan visi misi presiden dalam mewujudkan Polri yang profesional dan dicintai rakyat. Jadi tidak perlu banyak bicara. Tapi kinerjanya dirasakan masyarakat Indonesia,”pungkasnya.
Sedangkan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid yakin hanya satu nama yang akan diserahkan Jokowi ke DPR.
“Menyangkut nama, saya berkeyakinan yang diusulkan hanya satu nama karena dalam pandangan saya, pasti Presiden atau Kepolisian lebih senang kalau ditunjuk hanya satu nama daripada banyak nama,” katanya.
Seperti halnya Edi, anggota Komisi III DPR ini juga mengatakan Jokowi pasti sudah mengantongi satu nama.
“Ya nama-nama itulah kira-kira calon terkuat. Kalau mulanya ada sepuluh nama perwira, kemudian mengerucut menjadi lima dan akhirnya hanya akan ada satu nama yang diserahkan ke DPR,”ujarnya.
Gus Jazil mengatakan, nama yang dipilih Presiden Jokowi kemungkinan akan diserahkan ke DPR pada pekan depan, menyesuaikan dengan jadwal DPR yang mulai kembali aktif pada 11 Januari. (gw/fin)