Pusat penelitian biologi Brasil, Butantan Institute, menjadi penyelenggara uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 yang diberi nama CoronaVac itu. Kegiatan itu juga didukung oleh pemerintah Negara Bagian Sao Paulo. Namun, kurangnya detail data yang dilaporkan menuntut adanya transparansi lebih mengenai hasil uji vaksin corona.
Direktur Butantan Dimas Covas mengatakan, hasil perinci sedang diserahkan ke regulator kesehatan Brasil, Anvisa, sebagai bagian dari proposal penggunaan darurat CoronaVac.
“Satu hal terpenting adalah presentasi di konferensi pers. Sementara mendapatkan data dan menganalisisnya adalah hal lain yang akan dilakukan Anvisa. Jika itu dilakukan, maka akan sangat bagus,” ujar anggota komite ilmiah di Brazilian Immunology Society, Cristina Bonorino, dikutip Reuters, Jumat (8/1/2021).
Brasil menjadi negara pertama yang menyelesaikan uji coba tahap akhir vaksin CoronaVac, yang juga sedang diuji di Indonesia. Negara lainnya seperti Turki, Cile, Singapura, Ukraina, dan Thailand juga telah mencapai kesepakatan pasokan dengan Sinovac.
Tingkat kemanjuran 78 persen vaksin CoronaVac telah melewati ambang batas 50-60 persen yang dianggap layak oleh otoritas kesehatan global.
Meskipun kemanjuran CoronaVac masih kurang dari tingkat keberhasilan vaksin Moderna atau Pfizer-BioNTech sebesar 95 persen, namun CoronaVac dinilai lebih mudah untuk diangkut dan dapat disimpan pada suhu lemari es normal. (Fin.co.id)