CIBIRU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DISPANGTAN) Kota Bandung lakukan program baru namanya Buruan Sae dari kata ‘Buruan’ yang artinya Karangan karena perkarangan kota tetap enak dilihat oleh masyarakat terutama pengunjung dari luar kota sedangkan kata ‘Sae’ dari bahasa Sunda tapi dengan disingkat artinya Sehat, Alami, dan Ekonomis.
Program Buruan Sae ini dibentuk pada bulan Januari 2020 sebagai menumbuhkan jiwa menanam kembali seperti sayuran, buah–buahan, dan ternak hewan yang menjadi perkarangan yang bisa menjadi olahan untuk ketahanan pangan di Kota Bandung. Buruan Sae ini termasuk kedalam pertanian perkotaan terpadu karena dari subsektor protein hewani dan nabati yang tersedia diperkarangan. Lalu, ada pengolahan sampah yang bisa dijadikan sebagai media bercocok tanam, kompos, makanan untuk ikan dan untuk ayam.
Program Buruan Sae merupakan salah satu dari program Urban Farming sebagai pemanfaatan lahan diperkaragan warga pertanian disetiap wilayah perkotaan yang memang diutamakan untuk wilayah Kota Bandung. Jadi disesuaikan karena lahan kota yang lahannya sempit tapi harus tetap menghasilkan pangan yang berkualitas. Jadi, program Buruan Sae merupakan inovasi baru dari Urban Farming.
Tujuan utama dari program dari Buruan Sae adalah melakukan OTG (Organic Tower Garden) yang dimana mengelola sampah organik yang hasilnya akan menjadi pupuk cair organik dan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga dengan cara dijual atau dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman dan kebun warga untuk mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia.
Ada beberapa tanaman yang masih menggunakan pestisida nabati diantaranya mudah terurai di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan. Dan relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang dan dapat membunuh hama.
Sri Rejeki sebagai Kabid Dispangtan menegaskan bahwa “Tanaman yang berwarna kuning itu seharusnya jangan dibuang sebaiknya biarkan untuk mengusir hama dari tanaman”, ujarnya.
Tahun ini yang dimasukan ke dalam program Buruan Sae adalah sebanyak 60 kelompok yang diberikan bantuan secara pemanfaatan lahan nya dengan menanam sayuran, memelihara ikan, mengolah sampah, memelihara ayam, sampai nanti bagaimana cara pemasarannya dan bagaimana cara mengolah hasil dari tanaman yang sudah bisa diolah. Maka dari itu, dari 60 kelompok tiap RW Kota Bandung menerima bantuan bibit yang disediakan oleh Dispangtan Kota Bandung untuk bercocok tanam. Yang awalnya dari 80 kelompok yang mendaftar di program bantuan Buruan Sae tetapi karena anggarannya terbatas jadi hanya dibatasi yang dapat terima bantuan dari pihak Dispangtan Kota Bandung sebanyak 60 kelompok.