CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur bersama Satgas Covid-19 dan para kepala sekolah masih membahas tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencanannya akan di gelar pada 2021 mendatang.
Pembahasan tersebut dilakukan bersama dengan para kepala sekolah dari SD, SMP, SMA serta SMK, Koordinator Pendidik (Kordik) dan Gugus Tugas Covid-19 kecamatan se-Kabupaten Cianjur melalui video conference di Pendopo Kabupaten Cianjur.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, pihaknya memahami kondisi murid dan orangtua yang sudah ingin melakukan pembelajaran tatap muka.
“Kami dari Pemda Cianjur sangat memahami kondisi sekarang ini, di mana banyaknya keinginan orangtua dan siswa yang rindu untuk belajar di sekolah, bertatap muka langsung awal bulan Januari atau tahun ajaran baru,” ujarnya, kemarin.
Herman mengatakan, pembelajaran tatap muka masih menanti kebijakan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri mengenai PTM dengan menggunakan protokol kesehatan (prokes).
“Namun perlu kami ingatkan kembali, dalam rangka memutus mata rantai Covid-19 di Cianjur, kegiatan belajar tatap muka dapat dilaksanakan dengan mengikuti prosedur atau kebijakan Surat Keputusan Bersama empat menteri serta berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 setempat,” tuturnya.
Secara teknis, lanjut Herman, untuk siswa SD kelas 4, 5 dan 6 serta SMP hingga SMK dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan estimasi waktu maksimal dua jam setengah dalam satu hari. Selain itu, jumlah siswa turut dibagi dua dari jumlah keseluruhan.
“Hal yang lebih penting dari itu semua adalah adanya persetujuan orangtua siswa dan komite sekolah disaat akan melaksanakan belajar tatap muka di sekolah,” paparnya.
Herman juga menegaskan agar semua yang terlibat di sekolah dipastikan dapat melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dengan penuh disiplin.
“Karena hal tersebut untuk kebaikan bersama, bukan hanya di sekolah saja disiplinnya, namun juga harus di terapkan di rumah masing-masing,” pungkasnya.(job3/sri)