Utang Indonesia Nyaris Tembus Rp6 Ribu Triliun

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat per akhir November 2020 posisi utang pemerintah di angka Rp5.910,64 triliun dengan rasio terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 38,13 persen.

Dengan demikian, posisi utang pemerintah pusat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan, kenaikan ini disebabkan pelemahan ekonomi akibat Covid-19 serta peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk PEN dan ksehatan.

“Komposisi utang Pemerintah tetap dijaga dalam batas tertentu sebagai pengendalian risiko sekaligus menjaga keseimbangan makro ekonomi, di mana UU No. 17/2003 mengatur batasan maksimal rasio utang pemerintah adalah 60 persen,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip pada buku APBN Kita, kemarin (25/12).

Adapun rinciannya, terdiri pinjaman sebesar Rp825,59 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5.085,04 triliun.

Khusus pinjaman yang mencapai Rp825,59 triliun, terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp11,55 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp814,05 triliun.

Sedangkan yang utang pemerintah yang berasal dari SBN terdiri dari pasar domestik sebesar Rp3.891,92 triliun dan SBN valas sebesar Rp1.193,12 triliun.

Terpisah, ekonom senior Rizal Ramli memberikan saran untuk mengatasi utang luar negeri saat ini di antaranya, negosiasi dan renegosiasi. negosiasi ini bertujuan untuk memotong besaran utang.

Langkah tersebut, lanjut dia, pernah digunakan saat menjabat sebagai menteri keuangan di era Presiden Abdurahman Wahid, dia melakukan langkah negosiasi untuk kurangi utang Indonesia.

Pada saat itu, ia melakukan negosiasi dengan Jerman untuk mengurangi utang Indonesia. Jerman pun setuju atas pemotongan utang Indonesia dengan kompensansi Indonesia harus menyediakan lahan untuk konservasi.

Ia bilang, tercapai kesepakatan potong utang hingga 600 juta Dolar AS. Indonesia sebagai balasan menyediakan 300 ribu hektare lahan di Kalimantan buat konservasi.

Oleh karena itu, Rizal meminta pemerintah melobi Kanada, Eropa, untuk mengurangi utang dan mengganti dengan lahan konservasi.

“Bisa lebih dari 20 miliar Dolar utang Indonesia bakal dipotong,” ujar Rizal. (din/zul/ris)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan