CIMALAKA – Keberadaan anak-anak jalanan yang biasa disebut ‘anak punk’, meningkat menjelang tahun baru. Mereka acap kali menimbulkan keresahan warga karena penampilan dan gaya hidupnya. Bahkan, kerap membuat onar di wilayah yang mereka lewati.
Seperti disampaikan seorang pemilik warung di jalan Bandung Cirebon, tepatnya di Cimalaka Eko.
”Mereka datangnya bergerombol. Sering meminta minta ke para pedagang, bahkan sampai meminta rokok,” ujar Eko kepada Sumeks (Jabar Ekspres Grup), belum lama ini.
Ditegaskan, ada beberapa dari anak punk yang menyetop kendaraan secara tiba-tiba. Ini dapat memicu terjadinya kecelakaan.
Mereka juga, kata dia, kadang tidur di sembarang tempat pada fasilitas umum. Sehingga, menimbulkan sikap antipati warga. Apalagi terkadang ada juga yang berbuat onar atau kriminal.
”Anak punk sering tidur dimana saja. Bahkan, di depan warung saya. Mereka bergerombol menghadang truk untuk menumpang, terkadang anak punk sering menjarah makanan di warung warung pinggir jalan,” jelasnya.
Dia pun mengatakan, anak anak jalanan atau anak punk bukan berasal dari wilayah Sumedang. Kebanyakan berasal dari luar Provinsi Jawa Barat.
”Meraka bukan warga Sumedang. Bahasanya pun pakai Bahasa Jawa. Saya tidak tahu tujuan mereka ke mana yang pasti di jalur ini sering sekali jadi jalur anak anak punk,” pungkasnya. (kga)