BANDUNG – Distribusi bantuan sosial (bansos) tahap empat dari Pemprov Jabar masih belum ada kejelasan. Bantuan tersebut apakah akan berbentuk full uang tunai atau tetap menggunakan sembako.
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat (Jabar), Ade Kaca menyampaikan, kesimpangsiuran tersebut terkait adanya acuan kepada mekanisme yang sudah berjalan. Bansos tahap pertama hingga ketiga.
“Berkaitan dengan pendistribusian bantuan sosial (bansos) tahap ke empat masih simpangsiur. Terdapat dua sudut pandang dari rekan-rekan di DPRD Jabar,” kata Ade di DPRD Jabar, Rabu (16/12).
Sudut pandang tersebut, lanjut dia, yakni adanya yang menyuarakan agar pendistribusian bansos tahap ke empat lebih baik diberikan secara tunai.
“Sebab, rekan-rekan di DPRD Jabar berpendapat pendistribusian bansos secara tunai akan lebih simpel, dan efektif,” lanjutnya.
Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, usulan bansos menjadi tunai bertujuan untuk memutus rantai penyalahgunaan dalam bentuk pengadaan barang. Terutama berkaitan dengan kualitas.
“Lantas bagi kami, mau mekanisme pendistribusian bansos dibagikan secara tunai juga tidak masalah. Selama itu memungkinkan dan tentunya secara mekanisme memenuhi,” jelasnya.
Ade menegaskan, barang-barang bansos yang diberikan kepada masyarakat harus mengutamakan kualitas dan nilai yang baik. Hal tersebut, sambung dia, yang dipenuhi dalam pendistribusian bansos karena menjadi elemen penting dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Kalaupun tetap dibagikan berupa barang, mari kita belajar dan mengevaluasi dari segala kekurangan yang ada. Misalkan, terkait pendistribusian yang sampai ke masyarakat juga harus tepat, barang-barang yang diberikan kepada masyarakat harus mengutamakan nilai,” ucapnya.
Kendati demikian, Ade berharap pemerintah melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk ditunjuk agar pengadaan barang bagi kepentingan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 harus lebih mengedepankan kualitas. “Karena hal tersebut akan menjadi sebuah nilai yang baik, ketika kualitas barang itu baik di mata masyarakat,” paparnya
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Menteri Sosial (Mensos) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan mengubah skema penyaluran bantuan sosial (bansos) di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) tahun depan. Rencananya, penyaluran bansos kepada masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 di Jabodetabek berupa bantuan sosial tunai (BST).