SOREANG – Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bandung terindikasi terpapar Covid 19, saat ini korban tengah diisolasi di Rumah Sakit Immanuel Bandung, Jawa Barat. Selain korban yang diisolasi juga anak dan istrinya.
Juru bicara penanganan percepatan covid-19 Kabupaten Bandung, Yudi Abdurahman membenarkan salah satu anggota DPRD kabupaten Bandung positif covid 19.
Saat ini, kata Yudi, pihaknya telah melakukan tracing dan tracking kepada seluruh rekan kerja dan juga orang-orang yang pernah dekat dengan salah satu anggota DPRD kabupaten Bandung tersebut.
“Kami sudah melakukan tracing dan tracking kepada semua orang yang sempat kontak langsung dengan anggota dewan tersebut. Covid-19 ini nyata dan bisa menyerang siapa saja maka dari itu kepada semua masyarakat Kabupaten Bandung untuk terus menjaga kesehatan dengan mengedepankan protokol kesehatan,” ungkap Yudi saat memberikan keterangannya, Senin (30/11).
Dikatakan Yudi, sebagai langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan tracing dan tracking. Namun, kata Yudi, pihaknya tidak akan menutup kantor DPRD kabupaten Bandung agar pelayanan yang ada di kantor DPRD tersebut bisa terus berjalan, namun harus tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Menurutnya, kabupaten Bandung masih masuk dalam zona merah, karena saat ini masih evaluasi yang dilakukan oleh gubernur Jawa barat terkait pemetaan wilayah. Dan wilayah kabupaten Bandung masih tergolong zona merah dalam penularan dan penyebaran covid 19.
“Kita terus melakukan upaya pencegahan penularan dan penyebaran covid-19 sampai dengan vaksinnya benar-benar ada namun begitu diminta kepada masyarakat agar terus melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah penularan dan penyebaran covid 19 di lingkungan sekitar,” paparnya.
Menurut informasi, anggota DPRD tersebut (Tidak disebut Namanya) terpapar Covid-19 sepulang kunjungan kerja (kunker) dari Jawa Tengah, korban batuk-batuk disertai demam. Saat itu keluarganya menganggap korban sakit flu biasa, sehingga diberi obat untuk mengobati batuk serta demamnya.
Meskipun sudah diobati, tapi demam serta batuknya tidak kunjung sembuh.
Akhirnya keluarga membawa korban ke rumah, tapi tidak diperkenankan pulang. Saat itu pihak Immanuel menyarankan untuk masuk ruang isolasi dan di swab.