Hadiah Natal

Kelihatannya barang itu hari-hari ini pun sudah mulai diproduksi. Januari nanti 100 juta unit itu sudah bisa dikirim. Tinggal menunggu izin FDA tadi.

Di bidang teknologi dan obat, Amerika memang bisa menentukan nasibnya sendiri. Izin FDA adalah cukup. Langsung bisa dipasarkan.

Tiongkok sebenarnya juga punya sejenis FDA. Indonesia pun juga punya BPOM. Tapi lembaga-lembaga itu masih tergantung pada WHO. Sedang FDA merasa lebih berkuasa dari WHO.

Itu mirip dengan perizinan di industri pesawat terbang. Amerika memiliki lembaga FAA. Meski itu milik Amerika, dalam praktiknya sudah dianggap yang berkuasa di dunia. Sehebat-hebat BJ Habibie membuat pesawat terbang akhirnya tidak ada yang mau membeli kalau izin terbang dari FAA tidak keluar.

Pfezer sendiri, dengan telah mengirim surat ke FDA, merasa seperti telah terbebas dari hukuman mati. “Ini sejarah penting bagi umat manusia,” kata mereka.

Tentu ada yang sedih: Donald Trump. Mengapa ini tidak terjadi sebelum Pilpres? Ada apa? Ada konspirasi apa? Bukankah ia yang membentuk Operasi WS itu. Bukankah ia yang menekan FDA untuk mau memproses izin secara khusus? Bukankah ia yang mengangkat Jenderal Gustave Perna yang berumur 60 tahun itu? Mengapa semua itu telat –kurang dari sebulan?

Tentu Trump masih punya wewenang kalau mau balas dendam. Ia masih presiden sampai tanggal 20 Januari 2021 jam 09.00.

Vaksin itu nanti kan gratis. Untuk rakyat Amerika. Vaksin itu sudah dibeli dengan uang APBN. Siapa tahu Trump tiba-tiba bikin eksekutif order: hanya anggota Partai Republik yang bisa dapat vaksin gratis.(Dahlan Iskan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan