“Syarat non fisik seperti dibentuknya tim, pengaturan jadwal shift, dan lain-lain. Rata rata sekolah di Cimahi baru melengkapi isian, tapi belum memenuhi semua syarat tersebut. Kita perlu terus berkomunikasi dengan provinsi dan pusat,” beber Harjono.
Rencananya, ujar Harjono, pihaknya akan melakukan simulasi KBM tatap muka dengan sistem shift setelah persyaratan dipenuhi. Di Kota Cimahi tercatat ada sekitar 111 Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta serta 44 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta.
Sejak virus korona mewabah, aktivitas di sekolah-sekolah tersebut diputuskan untuk ditutup. KBM dialihkan secara online, dimana siswa belajar hingga ulanngan di rumah dengan pemantauan guru maupun wali kelasnya masing-masing. (mg4/yan)