BALEENDAH – Meskipun Kabupaten Bandung berstatus zona merah Covid-19, pelaksanaan Pilkada dipastikan akan tetap berjalan sesuai jadwal.
Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya memastikan tidak akan ada penundaan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Namun, prosedur protokol kesehatan akan diperketat
’’Jadi para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan lebih aktif dalam memberikan peringatan kepada pemilih untuk tidak berkerumun,’’ucap Agus kepada wartawan, Minggu, (22/11)
Menurutnya, salah satu titik rawan adalah ketika antri pencoblosan dan penghitungan kertas suara. Sehingga pada kedua tahapan itu petugas KPPS akan melakukan antisipasi semaksimal mungkin.
’’ Jadi kami sarankan jangan berkumpul karena sudah ada saksi.percayakan kepada saksi untuk mengikuti prosesi perhitungan,” ungkap Agus.
Untuk memaksimalkan pelaksanaan, KPU juga sudah menggelar kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara (P2S) yang disertai dengan standar penerapan protokol kesehetan ketat.
“Sehingga nanti dari kejadian-kejadian yang mungkin belum ideal pada saat simulasi ini, akan menjadi catatan kita, untuk menjadi bekal kita nanti di bimtek kepada KPPS. Sehingga kesulitan-kesulitan atau kendala pada simulasi ini,” kata Agus.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok mengatakan, salah satu yang harus diperhatikan di Pilkada adalah terkait dengan kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Potensi kerawanan tempat pemungutan suara pilkada Kabupaten Bandung terbagi dalam tiga kerawanan yaitu TPS Rawan bencana seperti banjir.
Kedua adalah TPS rawan Covid 19 yaitu TPS yang berlokasi atau berada di daerah yang berstatus zona merah. Dan ketiga adalah TPS rawan konflik.
“Semuanya ada di Kabupaten Bandung,” ujar Rifqi
Salah satu upaya untuk mengantisipasi kerawanan-kerawanan di TPS tersebut, kata Rifky, utamanya untuk mencegah terjadinya kluster Covid 19, maka KPU Kabupaten Bandung menggelar kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara.
“Walaupun sudah ada pemberitahuan waktu kedatangan, kelihatannya masyarakat tidak memperhatikan waktu kedatangan. Jadi, tidak menutup kemungkinan nanti pada tanggal 9 Desember, yaitu pemilih datang pada waktu yang bersamaan,” jelasnya. (yul/yan)