NGAMPRAH – Forum Honor Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendesak Dinas Pendidikan untuk merealisasikan bantuan insentif bagi guru honorer.
Sebab, hingga kini bantuan yang dijanjikan tersebut belum juga turun padahal ini sudah akan memasuki akhir tahun. Berkaca dari tahun lalu pencairan anggaran ini dilakukan dalam dua termin.
“Kami masih menunggu dan belum dapat kabar kapan bantuan insentif itu akan dicairkan. Semoga cepat terealisasi karena bantuan itu bagi guru honorer sangat berarti,” kata Ketua Forum Honor Daerah KBB, Mochamad Nurdin di Lembang, kemarin.
Pihaknya akan menunggu janji ini sampai akhir Desember, karena kalau lewat tahun maka anggarannya akan berbeda karena masuk tahun 2021. Jangan sampai bantuan insentif yang sudah teralokasikan ini tidak terserap dan menjadi silpa, imbasnya dapat mengecewakan kalangan guru.
Disinggung soal nilai, Nurdin menyebutkan nilai yang dijanjikan adalah Rp 1,5 juta bagi 5.300 guru honorer yang ada di bawah lingkungan Dinas Pendidikan. Sementara tahun lalu realisasinya dari yang dijanjikan Rp 1,5 juta yang diterima oleh guru hanya Rp 1,1 juta.
“Semoga bisa segera terealisasi dan kami juga ucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memperhatikan keberadaan guru honorer. Semoga ke depannya perhatian itu bisa lebih ditingkatkan lagi,” tuturnya.
Disinggung soal rencana pengangkatan guru honorer menjadi PPPK oleh pemerintah pusat, dirinya meminta agar Pemda KBB proaktif dan merespons cepat soal rencana ini. Salah satunya dengan mengajukan jumlah kuota yang diharapkan oleh Pemda KBB sehingga tidak keduluan oleh daerah lain.
“Di sini perlunya kerja cepat dan lobi-lobi dari Pemda KBB (bupati) ke pusat agar KBB diberikan kuota maksimal. Sebab kuota pengangkatannya kan hanya 1 juta PPPK dan itu seluruh Indonesia,” pungkasnya. (bbs/drx)