Wakil Wali Kota Bandung Mengaku Sudah Divasektomi, Kemudian Serukan Kaum Pria Ikut KB

BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyerukan agar para pria lebih berperan dalam program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana).

Salah satunya dengan menjadi peserta keluarga berencana (KB) pria. Tentu, ini bukan seruan basa-basi. Sebab, Yana sendiri sudah mencontohkan dengan menjalani vasektomi alias metode operasi pria (MOP).

Yana menceritakan, waktu dulu nikah, dia merencanakan untuk menunda punya anak selama satu tahun. Sesuai rencana, setahun kemudian istri hamil. Kemudian dikaruniai dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan.

Jeda anak pertama dengan kedua 13 bulan. Setelah itu, istri langsung menjadi peserta KB. Sayangnya, istri ternyata nggak cocok dengan semua kontrasepsi.

’’Istri enggak cocok pasang alat kontrasepsi, ada yang jadi jerawatan atau apalah. Oleh karena itu, setelah anak kedua, saya melakukan operasi vasektomi. Saya melakukannya dengan sukarela,” ungkap Yana saat memberikan sambutan kegiatan dalam rangka peringatan Hari Vasektomi Sedunia di Rumah Sakit Kebonjati, Jalan Kebonjati belum lama ini.

Kegiatan tersebut diisi penyerahan penghargaan atas capaian 100 persen Kota Bandung dalam kegiatan pelayanan serentak satu juta akseptor dalam rangka peringatan ke-27 Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan Hari Kontrasepsi Sedunia belum lama ini.

Yana mengapresiasi, sebagai bagian dari para pria sejati ini untuk berperan aktif untuk masa depan bangsa dan masa depan keluarga. Juga menjadi motivator untuk mengajak para pria lain untuk menjadi peserta program keluarga berencana.

’’Program KB atau kini menjadi Bangga Kencana seolah-olah hanya untuk kaum perempuan. Padahal, laki-laki juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun keluarga berkualitas dengan cara turut mengendalikan kelahiran,” tandas Yana.

Program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang secara keseluruhan disebut Bangga Kencana menuntut peran kaum pria.

Peran kaum pria sangat penting, baik dalam konteks sebagai kepala rumah tangga maupun sebagai pengarah masa depan keluarga khususnya, serta pengarah masa depan bangsa pada umumnya.

’’Program KB bukan hanya tanggung jawab kaum ibu. Karena itu, para pria pun harus berpartisipasi di dalamnya, melalui kontrasepsi mantap atau vasektomi secara sukarela,” tegas Yana.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan