CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mencatat 127 kejadian bencana alam selama kurun waktu Januari-November 2020.
Mayoritas adalah tanah longsor dengan jumlah 92 kejadian. Disusul, banjir dengan 26 kejadian, 8 angin puting beliung dan 1 bencana kekeringan.
BPBD pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
“Kita tidak tahu kapan akan datangnya bencana hidrometeorologi,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokhammad Irfan Sofyan usai apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di Pendopo Bupati Cianjur, Rabu (11/10).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Cianjur belum menetapkan status siaga darurat bencana dan banjir. Namun, sudah mengeluarkan surat imbauan kepada Kecamatan, Desa sampai tingkat RT dan RW untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Cianjur belum ada status darurat siaga bencana banjir dan longsor, baru dibuatkan imbauan,” ucap Irfan.
Irfan mengungkapkan, sebanyak 1.832 Relawan Tangguh Bencana (Retana) sudah di siagakan di setiap desa.
“Kalau rawan bencana, di Cianjur semua (daerah) rawan karena letak geografisnya banyak perbukitan,” tandasnya.(hyt)