Orang Kalah

ORANG kalah banyak masalah. Yang awalnya tak terlihat pun bisa tiba-tiba muncul jadi persoalan.

Orang-orang dekat orang kalah biasanya juga langsung terpecah-pecah. Ada yang ngotot, ada yang tawakal dan ada pula yang cari selamat.

Demikian juga di sekitar Presiden Donald Trump. Yang baru saja kalah di Pemilu 3 November lalu.

“Lebih baik menyerah secara terhormat,” ujar beberapa tokoh Republik seperti tersiar luas di media. Bahkan menantu Rupert Murdoch, Kathryn, mengatakan agar Fox News kali ini mementingkan negara daripada laba. Murdoch adalah pemilik FoxTV, New York Pos, dan Wall Street Journal. Maksudnya: Agar Fox News berhenti terus memberi angin surga pada Trump.

Policy itu tampaknya sudah dilakukan Fox di detik-detik akhir Pemilu. Fox-lah yang justru lebih dulu menyatakan Joe Biden menang di Arizona. Yang nilai berita itu seperti membalik piring kemenangan sementara Trump.

Dan itu diulang lagi saat memberitakan hasil penghitungan suara di Pennsylvania. Yang membuat Biden langsung menang telak. Tanpa harus menunggu hasil penghitungan suara di Nevada.

Bahkan Fox-lah yang pertama menyatakan Biden terpilih sebagai presiden baru.

Kelompok ini berpendapat ”menyerah secara terhormat justru bisa memberi peluang pada Trump untuk maju lagi 4 tahun mendatang”.

Harus diingat: biar pun kalah, suara yang diperoleh Trump bukan main besarnya: 71 juta. Itu adalah modal nyata. Apalagi mereka itu banyak yang fanatik buta. Bahkan masih percaya bahwa sebenarnya Trump-lah yang menang.

Mereka begitu percaya Trump itu dicurangi. Trump itu sengaja disingkirkan oleh komplotan rahasia misterius yang mengendalikan media-media besar.

Tidak mudah mengubah pikiran orang yang seperti itu.

Kalau Trump bisa memelihara kultus itu siapa tahu bisa terpilih lagi kelak. Meski usianya, saat itu nanti, 78 tahun. Toh Biden sekarang ini terpilih di usia 76 tahun ­–selisih dua tahun tidak ada artinya.

Tapi seperti kelompok Rudy Giuliani, tetap keras: tidak mau menyerah. Tetap harus gugat ke pengadilan. Saking kerasnya sampai panik –tapi lucu.

Hari itu, Rudy ingin mengadakan konferensi pers soal gugatannya itu. Presiden Trump mengumumkannya di twitter-nya: Hari ini jam 11.00 akan ada peristiwa besar, yakni konferensi pers Rudy Giuliani tentang rencana gugatan Pemilu. Konferensi pers itu, tulis Trump, diadakan di Four Seasons Hotel, Philadelphia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan