Selanjutnya, kata Anang, terkait dengan kondisi Sungai Citarum saat ini memiliki tingkat sedimentasi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, jika dilakukan normalisasi, maka ditakutkan sedimentasinya kembali lagi. Sehingga pihaknya akan lebih melakukan evaluasi terhadap pengoperasian Terowongan Nanjung dan Floodway Cisangkuy.
“Kalau prediksi dari kita, Terowongan Nanjung itu terowongannya agak di bawahnya, sehingga mempercepat aliran sungainya, mudah-mudahan sedimen itu akan terbawa sama aliran banjir. Memang ini kita evaluasi dan kita amati, dengan Terowongan Nanjung dan Floodway Cisangkuy selesai, itu sedimen-sedimen akan terbawa ke bawah,” katanya.
Penanganan masalah sedimen, menurut Anang, tidak hanya tugas dari BBWS Citarum. Anang mengungkapkan bahwa sebetulnya yang paling penting adalah menghentikan sumber-sumber sedimen. “Yaitu terkait dengan tata guna lahan yang ada di atas,” tandasnya. (yul/yan)