Viral! Dua Pendaki Gunung Gede Pangrango Garut Berpose Bugil, Foto Tersebar di Sosmed

CIPANAS – Humas Taman Nasional Gunung Gede Pan­grango Popi menyesalkan perbuatan dua orang pendaki yang sengaja berpose bugil di Alun-alun Suryakancana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) pada Rabu (21/10).

“Menindaklanjuti viralnya foto berpose bugil yang diduga pengambilan gambarnya berlokasi di Alun-alun Suryakencana, Taman Nasional Gunung Gede Pan­grango dan di-repost pada akun media sosial Instagram (IG) @exploregunung_ dan @mountnesia pada hari Rabu, tanggal 21 Oktober 2020 sekitar pukul 18.36 WIB dan diikuti oleh beberapa akun media sosial lainnya, kami sangat menyesalkan,” kata Popi seperti keterangan dalam rilisnya.

Popi mengatakan, kaitan dengan publikasi foto terse­but, tentunya Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNG­GP) sangat menyesalkan perbuatan tersebut karena bertentangan dengan norma agama dan sosial.

“Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Pendakian disebutkan bahwa pendaki di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dilarang melaku­kan perbuatan yang melanggar kesopanan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, perbuatan asusila atau perbuatan lain yang sejenis,” katanya.

Ia mengatakan, untuk mencegah kegiatan tersebut terulang kembali perbuatan pendaki ke TNGGP pihaknya mengajak seluruh pihak dan masyarakat yang bergerak di bidang pendakian dan wisata alam untuk bersama-sama melakukan edukasi agar menjadi pendaki cerdas.

“Kami mengajak semua elemen masyarakat yang memang bergerak di bidang pendakian, dan wisata alam untuk sama-sama melaku­kan edukasi agar para pen­daki ini menjadi pendaki yang cerdas,” ujarnya.

Menurutnya, lokasi yang diindikasi dalam foto terse­but berada di Alun-alun Suryakencana TNGGP yang memang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat khususnya Cianjur. Oleh ka­rena itu BBTNGGP bersama masyarakat sekitar kawasan meminta kepada pemilik akun IG @eyi_oei dan @bon­danramadhani agar meng­hapus unggahan foto asusila tersebut dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui media sosial yang bersangkutan kepada masyarakat Jawa Barat.

“Saya minta bagi akun yang sudah mengunggah foto tidak senonoh itu un­tuk segara menghapusnya, selain itu kepada para neti­zen yang ikut mengunggah atau merepost foto tersebut diminta untuk tidak me­nyebarluaskan dan segera menghapusnya,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan