Pemkot Bandung Lanjutkan AKB Diperketat

 

BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan bahwa angka reproduksi Covid-19 berada di angka 0,83 per 6 Oktober 2020. Angka ini turun 0,16 dibanding 24 September 2020. Kendati demikian, pihaknya memutuskan untuk tetap menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diperketat.

”Gugus tugas tetap memutuskan AKB diperketat. Buka tutup jalan terus dilakukan, cara efektif untuk mengurangi kerumunan,” kata Oded saat Konferensi Pers di Pendopo Kota Bandung, Rabu (7/10).

”Ini artinya kasus Covid 19 di Kota Bandung sangat terkendali. Namun kita akan terus melakukan tindakan tindakan pelacakan dari segi epidemologi, suveilans, dan peningkatan pelayanan kesehatan,” sambungnya.

Menurutnya, pada periode yang sama, konfirmasi pasien aktif di Kota Bandung berjumlah 189, konfirmasi pasien sembuh 1.213 dan konfirmasi pasien meninggal sebanyak 61 orang.

”Kenaikan kasus kematian disebabkan oleh penyakit komorbid atau penyerta sebanyak 67.21 persen terjadi karena diabetes melitus dan hipertensi,” ucapnya.

Dia mengatakan, terdapat tiga kecamatan tanpa kasus konfirmasi aktif. Ketiga kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Wetan dan Kecamatan Cibiru.

”Di Kota Bandung ada 90 kelurahan bebas Covid-19. Sedangkan yang terdapat kasus Covid ada 61 kelurahan,” kata Oded.

Kendati saat ini Bandung ditetapkan sebagai zona merah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Oded tetap bersikukuh bahwa kasus covid-19 di Kota Bandung masih terkendali.

”Data kita masih terkendali, hasil ratas (rapat terbatas dengan Forkopimpda (Forum komunikasi pimpinan daerah) lengkap sangat yakin dengan data kami. Karena ada evaluasi dari provinsi, kami menghormati. Dua sektor (kesehatan dan ekonomi) masih beroperasi penuh,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga telah melakukan tes masif kepada 3.250 orang yang dilaksanakan pada 27 Agustus hingga 17 September 2020 lalu.

”328 orang di antaranya dinyatakan positif. Namun per hari ini 100 persen sudah dinyatakan sembuh. Lalu kita juga sudah melaksanakan rapid test kepada 44.618 spesimen. Ini sudah masuk sebanyak 1.49 persen dari total penduduk,” pungkasnya.(mg7/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan