BANDUNG – Tata kelola pembuangan limbah masker, khususnya bagi perorangan akan menjadi masalah baru jika tak memenuhi aturan yang benar. Untuk diketahui, masker menjadi alat pelindung diri (APD) paling utama di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Kamalia Purbani mengatakan, saat ini pihaknya bekerja sama puskemas di tingkat kecamatan untuk mendata rumah-rumah yang dihuni oleh pasien tanpa gejala (OTG) yang diisolasi di rumah-rumah.
Menurut Kamalia, sampah masker yang digunakan termasuk dalam kategori limbah B3 yang tidak bisa diolah secara mandiri. Oleh karena itu, perlu penanganan khusus dari petugas yang memang berkompeten menangani limbah infeksius tersebut.
“Jadi limbah B3 mau enggak mau, tidak bisa diolah sendiri. Harus diolah oleh pengelola limbah infeksius, diambilin oleh petugas khusus, kita identifikasi dan nanti ada fasilitatornya, dari DLHK koordinasi dengan puskesmas terdekat,” ujar Kamalia usai FGD Good Governance Tata Kelola Sampah di Kota Bandung oleh Fraksi PKS di Gedung DPRD Jabar, Kamis (1/10).
“Jadi kan prinsipnya, limbah B3 itu tidak bisa diambil sembarangan, kita sudah siapkan SOP-nya, bagaimana pun sampah masker tersebut harus dipisahkan sejak di rumah, kemudian di TPS-nya pun dipisahkan,” kata Kamalia.
Disinggung soal penambahan jumlah sampah masker di Kota Bandung, Kamalia mengaku belum melakukan pendataan secara mendetail. Namun, secara umum sampah masker ini mengalami peningkatan seiring dengan pengetatan protokol kesehatan oleh pemerintah.
“Memang yang masker-masker sekali pakai ini menjadi perhatian dari kementerian juga, mereka memberikan pedoman-pedoman bagaimana mengelola sampah masker itu,” ucapnya.
Awalnya, ungkap Kamalia, pihaknya sempat mewacanakan untuk membuat tempat pembuangan khusus masker di ruang publik. Tetapi, rencana itu urung karena keterbatasan anggaran.
“Tapi akhirnya kita coba buat di fasilitas kewilayahan nanti bisa tersentralisir,” ungkapnya.
Kamalia mengatkan, ada enam langkah yang benar untuk membuang masker. Pertama ialah dengan melipat masker menjadi dua bagian, dengan bagian basah atau kotor di bagian dalam. Lalu, masker tersebut digulung dari bagian ujung atas dan bawahnya, kemudian digunting.