BANDUNG – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Rully Indrawan menyebut, jika wilayah Jawa Barat (Jabar) merupakan daerah pertama yang terhantam krisis ekonomi di tengah wabah virus korona.
Dia menjelaskan, posisi Jabar sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, dalam gejolak krisis ekonomi Jabar yang paling dulu terhantam dibanding wilayah lain.
“Kita tahu kemarin pada kuartal ke dua, kita lebih dalam daripada kontraksi yang terjadi di nasional. Saya harap di kuartal ke tiga ini Jabar paling tidak mendekati nasional dan tidak terlalu dalam,” kata Rully saat ditemui wartawan di Bandung, Rabu (30/9).
Menurutnya, hal tersebut berimplikasi dengan lapangan pekerjaan, angka kemiskinan, dan daya beli masyarakat.
Atas dasar itu, Kemenkop UKM akan lebih konsen terhadap kebijakan-kebijakan yang berpihak pada daerah-daerah dengan tingkat populasinya yang tinggi. “Itu mendapatkan prioritas, karena imbasnya sangat kuat terhadap kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Kendati demikian, Kemenkop UKM telah membuat konsep dan strategi dalam menghadapi resesi tersebut dengan tidak menyampaikan statmen atau narasi-narasi ke publik yang dapat menimbulkan keresahan.
Menurutnya, skema yang telah disiapkan Kemenkop UKM dapat menunjang kebijakan-kebijakan yang dapat membantu pelaku UMKM.
“Tetap pemerintah melalui beberapa skema, itu baik menambah kebijakan-kebijakan yang membantu para pelaku UMKM,” hematnya.
Dia meminta pada pemerintah daerah untuk membuat dan mendukung perbaikan kebijakan tentang UMKM. “Agar lebih siap dalam menghadapi masalah resesi. Tapi kita juga meminta Pemerintah Daerah, sudah ada komitmen maupun perbaikan kebijakan yang mendukung para pelaku usaha itu bisa bergairah,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rully menjelaskan, perlu ada pendampingan UMKM dari asosiasi-asosiasi dan seluruh komponen pemerintah di antaranya Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan para pendamping UMKM dalam mengembangkan jenis usaha yang cocok di tengah pandemi Covid-19.
“Saya pikir itu di antaranya, disamping tentu saja di support oleh lembaga pembiayaan. Untuk terus melakukan upaya-upaya pembiayaan di tengah kondisi seperti ini,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengatakan akan melibatkan ratusan UMKM dalam pembuatan masker dan juga sebagai bentuk untuk menghadapi resesi ekonomi.