Berburu Kekuasaan Saat Pandemi

“Jadi ada Islam, Iman, Ihsan, dalam tata kehidupan sehari-hari tanpa Ihsan itu tidak sempurna. Maka urutan tiga, sangat sempurna,” ujar pria yang akrab disapa Kang DS tersebut.

Selain itu, Kang DS juga menjelaskan bahwa angka tiga menurut kata sunda berarti sri lungguh dunya, yang artinya keberuntungan. Kang DS mengungkapkan pihaknya akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Selanjutnya, Kang DS meminta ASN untuk menjaga netralitas.

“Karena sudah kesepakatan bahwa kami sudah menandatangani pakta integritas, bahwa ini harus diikuti secara adil, secara fair,” ungkap Kang DS.

Kang DS berharap pesta demokrasi ini bisa menghasilkan yang terbaik. Katanya, biarkan masyarakat memilih. Artinya, jangan ada giringan atau intimidasi. Ditanya mengenai yel-yel khusus, Kang DS meneriaki kata Bedas. “Untuk nomor tiga Bedas, Kabupaten Bandung nomor tiga bedas bedas bedas,” teriaknya.

Sementara itu, calon wakil bupati nomor urut tiga, Sahrul Gunawan mengaku sepakat dengan pasangannya, Kang DS. Yaitu untuk terus menjaga protokol kesehatan selama pandemi Covid-19, agar pelaksanaan Pilkada bisa lancar.

“Nomor tilu itu angka keramat, tadi kang DS sudah menyampaikan, ada Islam, Iman dan Ihsan. Mudah-mudahan sampai ke titik Ihsan. APBD mudah-mudahan bisa seimbang dengan yang tampak, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Bandung,” terangnya.

Dalam proses pengambilan nomor urut tersebut, ada aksi yang dilakukan oleh puluhan wartawan dengan mengembalikan idcard yang diberikan KPU. Protes tersebut, dilakukan karena awak media tidak diizinkan masuk ke ruangan tempat pengundian nomor urut pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung.

Ketua PWI Kabupaten Bandung, Rahmat Sudarmaji menjelaskan, sangat menyayangkan atas tidakan KPU Kabupaten Bandung. Padahal, sejak awal pihaknya sudah menggelar rapat dengan KPU untuk membahas teknik peliputan.

“Saya sangat menyayangkan. sebelumnya, kami diajak rapat konsultasi. Memang kemarin ada pembatasan untuk di area rapat pleno. Kami setuju, kami minta ada big screen untuk wartawan yang tak punya idcard,” kata Rahmat.

Menurut Rahmat, pada rapat koordinasi sudah disepakati kalau untuk peliputan sebagian wartawan bisa masuk sebagai perwakilan. Tapi, pada hari pelaksanaan semua wartawan tidak diperbolehkan dan tidak disediakan big scren.

Tinggalkan Balasan