SOREANG – Setelah gagal mencalonkan diri sebagai Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan memberikan dukungan kepada pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas). Bahkan kader PKS tersebut masuk ke jajaran tim kampanye pemenangan Bedas.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Organizing Committee (OC) koalisi partai pemenangan Bedas, Toni Permana.
Sebelumnya, PKS mengumumkan pasangan bagi Gun Gun Gunawan yang akan maju di kontestasi Pilbup Bandung. Pasangan untuknya merupakan artis sinetron di era 90-an, yakni Dina Lorenza Audria. Namun, pencalonan Wakil Bupati Bandung itu kandas di tengah jalan lantaran tidak memiliki dukungan kuat dari parpol.
Toni mengatakan, saat ini Gun Gun sudah mulai bergerak melakukan sosialisasi demi memenangkan pasangan calon Dadang Supriatna – Sahrul Gunawan. “Gun Gun masuk tim kampanye. Dari beberapa info yang sudah masuk ke kami, dia sudah mulai jalan ke lapangan,” ungkap Toni saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Minggu (13/9).
Selain Gun Gun, kata dia, ada beberapa tokoh partai yang ikut turun gunung melakukan sosialisasi, diantaranya menjadi juru kampanye dari PKB H. Cucun Ahmad Syamsurizal dan dari Partai Demokrat ada Dede Yusuf.
“Yang jadi juru kampanye itu seluruh kader yang ada di DPR RI, DPRD Jawa Barat, atau DPRD Kabupaten Bandung dari keempat parpol koalisi. Antara lain, PKB, Nasdem, Demokrat, dan juga PKS,” jelasnya.
Toni pun meyakini, bahwa pasangan Bedas memungkinkan bisa memenangkan Pilbup Bandung 2020. Pasalnya, menurut dia, dari dua hasil survei yang dilakukan, pasangan Bedas medapatkan persentase elektabilitas yang cukup tinggi.
“Dari dua kali pelaksanaan survei itu, jika diakumulasikan, persentase Bedas mencapai 19,8 persen. Survei pertama itu Oktober 2019. Lalu survei ketiga itu di bulan Maret 2020. Nah saat ini lagi jalan survei ketiga,” ungkapnya.
Toni pun menjelaskan, hingga saat ini, tim pemenangan masih menganggap pasangan Nia-Usman (NU) menjadi lawan yang berat. Selain bagian dari sistem kekuasan lama, NU memungkinkan memanfaatkan suara dari kalangan ASN/PNS sehingga kans mendapatkan suara dengan manfaatkan jaringan birokrasi cukup tinggi.
Namun demikian, dengan bergabungnya PKS di pasangan Bedas, menambah moral dan keyakinan tim untuk bisa memenangkan Bedas. “Oleh karena itu, kami sekarang fokus dengan pengawasan ketat terkait netralitas ASN/PNS. Termasuk kenetralitasan para kepala desa,” katanya.