GARUT – Penataan dan pembangunan sarana prasarana di Objek Daerah Tujuan Wisata (ODT) Situ Bagendit Kecamatan Banyuresmi, semula akan dimulai pada awal September 2020. Belakangan, penataan situ diundur. Karena masih menunggu lelang projek. Pengunduran penataan berdaampak terhadap kunjungan wisatawan dari daerah lain.
Pegawai UPT Disparbud Bagendit Dedi saat dihubungi di Situ Bagendit, Kamis (10/9) membenarkan, pengunduran penataan dan pembangunan kawasan Situ Bagendit berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan dari berbagai daerah. Karena wisatawan dari luar, menganggap penataan Situ Bagendit sudah dimulai.
“Wisatawan yang berkunjung ke ODTW Situ Bagendit, saat ini didominasi wisatawan lokal. Rombongan wisatawan dari luar Garut, terbilang langka yang berkunjung ke Situ Bagendit. Terlebih beberapa kali ojek wisata legendaris itu, sepata ditutup terkait perkembangan pandemi COVID-19,” kata Dedi dan rekan-rekannya.
Di lokasi Situ Bagendit, sebetulnya sudah ada pembongkaran dinding tembok sebagai persiapan penataan kawasan Situ Bagendit. Karena penataan diundur, pembongkaran pun dihentikan. Ketika pembongkaran benteng, bangunan kuno penyimpanan mesiu dan banker tahanan jaman kolonial Belanda dipasang garis polisi. Kedua tempat itu dilindungi oleh Undang-undang kepurbakalaan dan tidak boleh terganggu.
Menurutnya, setiap wisatawan yang berkunjung ke Situ Bagendit diharuskan memakai masker, mencuci tangan dan dichek suhu tubuhnya sebagai realisasi penerapan protokol kesehatan. Di pintu gerbang sudah disediakan wastafel dan pengunjung satau persatu dichek suhu tubuhnya.
Hasil pengecekan suhu tubuh terhadap pengunjung, Kamis (10/9), suhu tubuh pengunjung tak ada yang lebih dari 37 derajat. Artinya, para pengunjung dalam kondisi sehat. Pengunjung diminta tetap menjaga jarak ketika berekreasi di Situ Bagendit sesuai Standar Operasional protokol kesehatan.
Sementara itu, di ODTW Situ Bagendit, Kamis (10/9), tampak sebagaian besar kios para pedagang tutup. Ditutupnya puluhan kios itu, karena pengunjung yang berbelanja minim. Sebagian pedagang masih banyak yang membuka kiosnya, meski wisatawan yang berbelanja sedikit.
Ina salah seorang pedagang Situ Bagendit, Kamis (120/9) menuturkan, pengunjung memang tetap berdatangan. Namun pengunjung yang belanja (jajan) termasuk minim. Karena pengunjung banyak yang membawa air minum dan makanan sendiri. Kondisi semacam ini, sudah berlangsung beberapa minggu terakhir ini.