Garis Minta Wakil Rakyat ‘Melek’

SUKABUMI – Ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) Sukabumi beraudiensi dengan para wakil rakyat di DPRD Kota Sukabumi, kemarin (10/9). Mereka menuntut kepedulian legislatif terhadap dampak pandemi covid-19 dan mem­pertanyakan kejelasan dana penanganan covid-19 untuk pendidikan.

Ketua Garis Sukabumi, Ade Saefuloh, mengatakan aksi kali ini merupakan buntut dari aksi-aksi sebelumnya yang telah dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kota Su­kabumi maupun di Dinas Pendidikan Kabupaten Suka­bumi belum lama ini.

“Yang pertama, kita mem­pertanyakan masalah pro­tokol kesehatan yang masih semrawut dan masalah pembelajaran jarak jauh (PJJ),” kata Ade kepada warta­wan, kemarin (10/9).

Kedua permasalahan tersebut dinilai tidak dire­alisasikan secara sungguh-sungguh. Buktinya, masih banyaknya tempat yang be­raktivitas mengundang keru­munan massa.

“Karena masih banyak mall yang buka tapi pemerintah justru mempersulit pelaksan­aan belajar tatap muka. Oleh karena itu kami meminta kepedulian dari anggota de­wan terkait dua hal tersebut,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Ade, pihaknya meminta DPRD Kota Sukabumi menindak­lanjuti terkait janji Men­teri Pendidikan dan Kebu­dayaan, Nadiem Makarim, tentang penggunaan dana BOS untuk kebutuhan siswa dalam melaksanakan pemb­elajaran jarak jauh (PJJ) yang belum terealisasi. “Karena sampai saat ini masih ban­yak masyarakat yang be­lum menerima dana yang dimaksudkan untuk kuota pembelajaran jarak jauh itu,” ungkapnya.

Ade mengaku sudah menyampaikan aspirasinya tersebut kepada anggota DPRD Kota Sukabumi. Ade mangaku akan melakukan aksi susulan yang lebih be­sar jika tuntutan mereka tidak terealisasi dalam wak­tu dekat ini.

“Kami akan melakukan aksi kembali untuk menyam­paikan aspirasi masyarakat meskipun kami tidak dipilih oleh masyarakat seperti ang­gota DPRD Kota Sukabumi itu,” pungkasnya.(job1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan