CISAAT – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi siap mengikuti wacana dai atau pendakwah bersertifikat yang digulirkan Menteri Agama, Fachrul Rozi. Terlebih program tersebut bertujuan untuk mencetak dai berkompeten dan tidak digelar secara mengikat.
“Kalau kami dari MUI Kabupaten Sukabumi akan mengikuti seperti air mengalir meskipun dari dulu tidak pernah ada pendakwah bersertifikat,” kata Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, Oman Komarudin, kepada wartawan, di ruang kerjanya, kemarin (9/9).
Meskipun siap, lanjut Oman, tetapi MUI Kabupaten Sukabumi masih menunggu kesepakatan antara MUI Pusat dan Kementerian Agama (Kemenag). “Saat ini kan masih dibahas MUI dan Kemenag karena jika memang harus kan ada norma-norma yang harus dilakukan. Tapi saat ini kan belum ada kepastian. Kita tunggu saja kabar selanjutnya,” ujarnya.
Namun, ucap Oman, penerapan wacana tersebut diperkirakan akan memberikan dampak negatif ataupun positif. Karena menjadi seorang dai itu tidak terbatas pendidikan formal namun karena bakat dan anugerah.
“Bakat penceramah itu kan kadang-kadang bawaan ya dan tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Tapi luar biasa dalam berdakwah begitu pula sebaliknya,” ungkapnya.
Oman mengungkapkan, tidak sedikit pendakwah jebolan-jebolan MUI yang mempunyai pengetahuan cukup baik tentang agama. Tapi, dalam berceramah memerlukan faktor-faktor lainnya.
“Cukup banyak penceramah jebolan MUI tapi kalau untuk berbicara didepan banyak orang itu sudah. Jadi itu adalah kelebihan yang diberikan Allah SWT,” pungkasnya.(job1)