“Hal yang cukup signifikan dari riset ini adalah sebanyak 180 responden menolak adanya politik uang dalam Pilkada, meski 88 menerima dan selebihnya menyatakan masih ragu,” kata Yusa.
Dia menjelaskan, berkenaan dengan kinerja Pemkab selama ini sebanyak 2% menjawab sangat puas dan 65% puas, dan hanya 11% yang menyatakan kecewa.
“Tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemkab Bandung linear dengan kepuasan terhadap partai pendukungnya, Golkar dan PKS. Sebanyak 86 responden menyatakan Golkar sebagai partai yang peduli, 57 menyatakan PKS sebagai partai yang peduli,” jelasnya.
Di luar partai pengusung, lanjut Yusa, yaitu urutan ketiga ada PDI-P dengan 40 suara responden dan Gerindra 28, serta Demokrat 23 responden.
Sebagai partai yang dikenal sebagai partai anti korupsi sebanyak 65 responden menyebut PKS sebagai partai anti korupsi, posisi PKS ada di nomer 1, di ikuti Golkar dengan 36 perolehan suara, Gerindra 19 dan PDI-P 14.
“Adapun terkait dengan Bakal Calon Bupati Bandung. Mereka yang akan dipilih oleh masyarakat adalah yang lebih mempunyai pengalaman (111 suara), memiliki visi-misi serta program yang jelas merakyat (78), terkenal atau populer (69), Dekat dengan Rakyat (41),” ungkapnya.
Yusa menyebut, dari beberapa bakal calon bupati tingkat popularitas Gungun ada di 48,45%, diikuti Nia Kurnia (46,25%), Dadang Supriatna (26,99%), serta Yena Iskandar Masoem (23,67%).
Untuk elektabikitas Calon Bupati: Gungun Gunawan (32,74%), Nia Kurnia (31,19%), Dadang Supriatna (15,71%), dan Yena Iskandar Masoem (13,72%).
“Perlu kami sampaikan bahwa kondisi di atas sewaktu-waktu bisa berubah, sebagaimana 64% menyatakan masih mungkin merubah pilihannya,” tandasnya. (mg1/drx)