BANDUNG-Persib Bandung ditahan imbang tampa gol melawan PS Tira Persikabo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (5/9). Meski begitu, pelatih Persib Robert Alberts mengaku cukup puas, melihat hasil yang telah dicapai oleh para pemainnya saat pertandingan uji coba itu.
“Dibandingkan pertandingan pertama, di laga yang kedua lebih sedikit terjadi peluang gol. Jadi dengan hasil yang diraih di dua pertandingan itu menunjukan bagaimana jalannya permainan, dan kami mendapatkan suasasana kompetitif dan itu yang memang kami butuhkan,” tutur Robert saat konfrensi pers secara virtual usai pertandingan.
Dia menambahkan, meski tanpa beberapa pemain asing PS Tira bermain sangat baik dan mereka tetap melakukan serangan dan bertahan dengan cepat. Namun, dari hasil pertandingan uji coba ini menjadi gambaran bahan evaluasi sebelum Persib kembali turun di Liga 1 2020.
“Di pertandingan uji coba hari ini (kemarin) kami terlalu lambat dan tidak melancarkan serangan yang cepat, jadi itu membuat mereka bisa mengorganisasi pertahanan dan menutup celah bagi kami,” katanya, dilansir dari pikiran-rakyat.com.
Robert mengatakan, masih banyak perbaikan yang harus dilakukan Persib. Namun, bagi pemain dengan diberikannya kesempatan tampil selama 90 menit ini menjadi ajang untuk mereka beradaptasi, mengingat sebelumnya selama enam bulan menjalani latihan mandiri.
“Ada banyak hal. Tentunya bagus bermain selama 90 menit tapi kami harus bermain lebih cepat dalam hal transisi dalam bertahan dan menyerang. Kami harus lebih agresif dan memenangi bola bukan hanya di menit-menit akhir tapi sejak awal. Kami harus lebih cepat dalam memainkan operan-operan dan kami juga harus lebih kuat dalam menghadapi bola mati dalam bertahan karena terlalu mudah bagi tim lawan untuk memenangi bola pertama. Kami harus berbenah selama satu pekan ini,” katanya.
Pelatih asal Belanda tersebut menambahkan, secara keseluruhan pemainnya baru bermain secara solid selama 70 menit. Namun, hal tersebut akan teus ditingkatkan karena masih ada waktu sebelum tanggal 1 Oktober ketika pertandingan di Liga 1 kembali berjalan.
“Kami mulai kehilangan kendali dalam kerja sama (seelah 70 menit), tetapi itu juga karena kami memainkan beberapa pemain muda. Dan ini juga ada banyak pemain yang bukan tim inti jika dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya jadi ini susunan pemain yang dicampur. Tapi yang menjadi fokus analisa saya adalah stamina dan juga jarak yang ditempuh pemain di pertandingan ini baik di babak pertama maupun kedua karena ada jarak tertentu yang seharusnya bisa dicapai untuk menjadi tim papan atas dan itu yang akan kami analisa,” bebernya.