CIMAHI – Setelah ditemukannya 13 guru SD dan SMP yang positif terpapar Corona Virus Disease 19 (Covid-19), sekolah-sekolah di Kota Cimahi mulai dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan lanjutan virus tersebut.
Pelaksanaan penyemprotan dilakukan dua hari sejak Kamis (3/9/2020) di sejumlah gedung SD-SMP Negeri di Kota Cimahi. Penyemprotan dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cimahi.
“Setelah muncul kasus 13 orang guru positif, sterilisasi sekolah kita lakukan agar memutus penularan virus,” ujar Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna, Jumat (4/8).
Menurut Ajay, selama masa sterilisasi berlangsung guru tidak diperkenankan beraktifitas di sekolah. Namun para guru tetap wajib menjalankan kewajibannya yakni memberikan pembelajaran kepada para siswanya secara daring.
“Tenaga pendidik work from home (WFH) dulu sambil sekolah disterilkan. Sampai situasi memungkinkan,” katanya.
Selain area lokasi lingkungan pendidikan, area pasar tradisional juga dlakukan pembersihan untuk mencegah penularan virus korona serta menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih.
Selain melaksanakan kerja bakti bersih-bersih, Ajay dan jajarannya juga melakukan sidak terhadap warga yang tidak menggunakan masker. Jika kedapatan tidak mengunakan masker, warga tersebut di beri sangsi push up dan skot jump.
Dalam kesempatan tersebut, Ajay juga sosialisasikan pentingnya menjalankan protokol kesehatan dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Serta membagi-bagikan masker dan vitamin kepada warga.
“Iya hari ini kita laksanakan bersih-bersih di sekitar pasar atas. Kita ingin lingkungan di sekitar pasar bersih untuk menghindari penyakit dan juga virus korona,” katanya.
Menurut Ajay, kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) tidak hanya dilakukan di PAB saja, tapi juga di lokasi lainnya. “Kita harap yang ada pasar ini memberitahukan kembali ke masyarakat sekitar, dan memberitahukan ke wilayahnya soal pentingnya PHBS dan melaksnakan protokol kesehatan, karena percuma kalau di pasar aja,” bebernya
Ia pun berharap, masyarakat bisa lebih mengerti PHBS dalam menghadapi Covid-19. Ajay juga mengaku jika pihaknya terus membewarakan pentingnya menerapkan protokol kesehatan menghadapi Covid-19.
“Salah satunya menggunakan masker, karena ini bukan hanya untuk sendiri, tapi berkaitan satu sama lainnya. Percuma kalau yang satu pakai masker, yang lainnya ngga. Kita juga bagikan masker dan vitamin,” imbuhnya. (mg4/yan)