Hingga 2021, Angka Kemiskinan di Kabupaten Sumedang Diprediksi Masih Sulit Turun

LIMA bulan wabah Covid 19 melanda tanah air, berdampak pada sendi-sendi kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang. Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumedang, memprediksi, angka kemiskinan sulit turun di tahun ini.

“Faktor penyebab, karenakan banyaknya PHK yang terjadi pada buruh dan karyawan industri, serta banyaknya usaha-usaha kecil yang sulit mempertahankan usahanya,” ujar Kepala Seksi Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumedang, Cucu kepada Sumeks, kemarin.

Kondisi ini, kata dia, akan berimbas terhadap menurunnya daya beli yang terafiliasi dengan bertambahnya jumlah warga miskin.

Diakui dia, perubahan data kemiskinan dari tahun ke tahun memang menunjukkan penurunan dari 2018 sebesar 9,75 menjadi 9,05 persen di 2019. “Tahun lalu, angka kemiskinan Kabupaten Sumedang turun sebesar 0,8 persen,” kata Cucu.

Bahkan dalam tiga tahun terakhir, mulai dari tahun 2017 sampai 2019, jumlah warga miskin terus mengalami penurunan yaitu sebesar 120.630 orang di tahun 2017, lalu menjadi 112.140 orang di tahun 2018 dan menjadi 104.180 orang di tahun 2019.

Namun semenjak wabah Covid 19 melanda Kabupaten Sumedang, sejak bulan Maret lalu, menurutnya ada kemungkinan angka kemiskinan itu sangat sulit untuk turun.

«Tetapi penurunan ini kemungkinan akan terhenti di tahun 2020 dengan adanya covid 19 ini, bahkan tahun 2021 pun kondisi seperti ini sepertinya belum bisa diatasi. Tapi mudah-mudahan, apabila kondisi makin membaik maka pada 2022, angka dan jumlah kemiskinan, baru bisa mengalami penurunan kembali,» katanya. (nur)

STATISTIK

  • 2017: Angka Kemiskinan Sebanyak 120.630 orang
  • 2018: Angka Kemiskinan Turun Menjadi 104.180 orang
  • 2019: Angka Kemiskinan Turun Menjadi 112.140 orang
  • 2020 : Angka Kemiskinan Diprediksi Sulit Turun.

Di Antara Penyebab:

  1. Banyak Pemutusan Hubungan Kerja
  2. Banyak Usaha Kecil Sulit Mempertahankan Usaha

 

Tinggalkan Balasan