CIANJUR– Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Moch Asep Saepulrohmam mengatakan, rapid test dan swab test untuk tenaga pendidik sudah dilakukan sejak adanya pembelajaran daring.
“Termasuk rapid test bagi para peserta didik. Sudah berjalan dari semenjak mulai diberlakukan BDR (Belajar Daring). Swab sudah untuk guru-guru, aman. Tinggal nunggu komando mau dibukanya kapan. Regulasinya juga belum keluar yang terbaru,” kata dia kepada Wartawan, kemarin (24/8).
Ia juga mengatakan, hingga kini dari tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP baik guru atau siswa belum ditemukan yang terindikasi Covid-19. Ia pun menyebut, sampai saat ini masih aman.
“Barusan juga cek dan re-check ke sekolah untuk sample, dan rata-rata aman. Ada (wacana tatap muka) hanya belum bisa dipastikan,” kata dia.
Ia melanjutkan, dalam pemeriksaan itu ditinjau tentang proses belajar jarak jauh, baik secara daring ataupun luring. Selain itu, diperiksa pula kesehatan peserta didik dan guru. Ia pun bersyukur sampai saat ini masih belum ada yang terindikasi Covid-19.
“Pengecekannya juga dibagi-bagi, ada para kabid termasuk para kasi, para pengawas turun semua. Saya juga dituntut pengawasan jangan sampai ada yang meliburkan, atau siswa terlantar tidak diberi tugas,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan rata-rata kendala dari belajar daring ini adalah banyak siswa yang belum memiliki gawai atau smartphone. Ia menilai, gawai masih termasuk barang mahal.
“Makanya guru-gurunya itu aja yang terus menerus turun ke lapangan, bagusnya,” ungkap dia.
Dirinya pun menegaskan jangan ada sekolah yang coba-coba memaksakan pembelajaran tatap muka disekolah. “Mungkin saja untuk memberikan tugas-tugas saja,” pungkasnya.(job3/sri)