JAKARTA-Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) belum memiliki pengaruh besar terhadap pemerintahan Jokowi. Hal ini karena mereka dianggap hanya kuat di level wacana. Namun, lemah di level parlemen maupun akar rumput.
“Kekuatan itu ada tiga, yaitu di wacana, parlemen, dan grassroot atau akar rumput. Saya lihat KAMI ini baru punya kekuatan wacana,” kata Qodari dilansir dari jawapos.com, Minggu (23/8)
Artinya, lata Qodari, KAMI itu kuat untuk bisa mempengaruhi wacana yang berkembang di media massa, maupun media sosial. Ide gerakan kritikan, masukan-masukan itu bisa masuk ke media massa dan media sosial. Karena anggotanya, para tokoh yang notabene diperhatikan dan punya nilai berita.
Qodari menjelaskan, kekuatan wacana yang dimiliki KAMI kuat, karena sebagian tokohnya mempunyai latar belakang intelektual seperti Din Syamsuddin, Refly Harun dan Said Didu. Sebagian lagi tokoh yang pernah punya jabatan atau dianggap punya pengikut misal seperti Gatot Nurmantyo yang menjadi mantan Panglima TNI, MS Kaban dan lain-lain.
Meski banyak tokoh yang memiliki nama besar di tubuh KAMI, lanjut Qodari, namun mereka tidak memiliki basis akar rumput yang kuat. Meskipun ada beberapa yang menonjol seperti Din Syamsuddin, memang pernah jadi ketua PP Muhammadiyah. Tapi sekarang dia bukan lagi ketua umum, jadi pasti terbatas.
“Sementara MS Kaban bukan lagi ketua partai dan PBB tidak memiliki kursi di DPR RI,” papar M Qodari.
Menurut Qodari, kekuatan wacana menjadi kekuatan yang paling lemah diantara kekuatan di parlemen atau di akar rumput. Kecuali saat pemilu yang bisa mengubah konstelasi partai dengan suara.
“Kekuatan wacana itu paling lemah, Apalagi jarak ke pemilu masih jauh. Makin dekat pemilu, mungkin kekuatan wacana bisa lebih besar karena mempengaruhi konstelasi politik,” kata Qodari.
Lebih lanjut, Qodari juga menilai, gerakan KAMI tidak memberikan pengaruh besar terhadap pemerintahan Jokowi mengingat lemahnya kekuatan di parlemen dan akar rumput yang memiliki dampak terhadap arah kebijakan pemerintah.
“Kekuatan yang paling berpengaruh terhadap kebijakan, arah kebijakan, orientasi kebijakan bahkan pergantian personalia (reshuffle) itu ada di kekuatan parlemen dan grassroot, kedua kekuatan itu tidak dimiliki KAMI, sehingga pengaruh terhadap pemerintahan Jokowi cenderung kecil.” Pungkasnya