Program OPOP tahun 2020 mengalami penurunan dari target tahun 2020 yang awalnya 1.000 pesantren menjadi 500 pesantren. Penurunan target ini disebabkan adanya pengurangan anggaran akibat Pandemi Covid 19. Selain itu, program kegiatan yang sebelumnya banyak dilakukan secara tatap muka langsung menjadi dilakukan secara virtual dan tatap muka langsung.
“Salah satunya kegiatan seleksi wawancara Pendamping OPOP dilakukan secara virtual. Tahun 2019 seleksi wawancara dilakukan secara tatap muka langsung. Sementara untuk tahapan program OPOP 2020, sebenarnya tidak banyak berubah dibanding tahun 2019. Tahun 2020 lebih disempurnakan dan hadiah untuk peserta jadi 3 (tiga) audisi,” katanya.
Adapun hadiah menjadi audisi tahap pertama, juara tingkat kecamatan sebanyak 500 pesantren dengan hadiah start up sebanyak 250 peserta masing-masing Rp 25.000.000,-, scale up sebanyak 250 peserta masing-masing Rp 30.000.000,-. Audisi tahap kedua, juara tingkat kabupaten/ kota sebanyak 60 pesantren besaran hadiah juara 1 sebanyak 15 pesantren masing-masing Rp 200 juta, juara 2 sebanyak 15 pesantren masing-masing Rp 150 juta, juara 3 sebanyak 15 pesantren masing-masing Rp 100 juta, juara 4 sebanyak 15 pesantren masing-masing Rp 75 juta. Audisi tahap ketiga , juara tingkat provinsi sebanyak 5 pesantren dengan hadiah masing-masing Rp 400 juta.
Sementara untuk program OPOP sendiri untuk pendaftaran peserta telah dilakukan sejak Maret hingga April 2020 secara online dan sebanyak 1.058 pesantren mendaftar. Dari 1058 pesantren yang mendaftar, lolos seleksi administrasi sebanyak 644 pesantren. Sejak 22 Juli 2020 sebanyak 644 pesantren mulai mengikuti Audisi Tahap I yang dilakukan di 5 wilayah. Pada audisi tahap I diharapkan sebanyak 500 pesantren lolos. Pengumuman Audisi tahap I dilaksanakan pada 14 Agustus 2020 melalui opopjabarprov.go.id.
Pesantren lolos audisi tahap I akan mendapatkan hadiah untuk start up sebanyak 250 peserta masing-masing Rp 25.000.000,-, scale up sebanyak 250 peserta masing-masing Rp 30.000.000,-. Selain itu, mereka juga akan mengikuti tahapan selanjutnya. Mulai pendampingan, pelatihan, pemagangan, audisi, temu bisnis dan gelar produk.
“Kita berharap pandemi covid 19 segera berlalu agar program OPOP bisa berjalan sesuai dengan harapan. Walau saat ini kita lebih banyak dilakukan secara virtual atau online, namun ada beberapa tahapan yang sulit dilakukan online. Contoh, proses audisi dan magang lebih enak dilakukan secara langsung. Jadi walaupun harus dilakukan secara langsung kita tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelasnya. (adv)