CIAMIS – Banyak cara unik untuk memperingati hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia. Yang penting rasa syukur dan pengakuan kita terhadap jasa pahlawan yang senantiasa harus dihidupkan.
Warga Janggala, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis merayakan hari kemerdekaan dengan cara yang unik. Warga Janggala mengibarkan bendera merah putih di tengah aliran sungai sungai Cileueur.
Puluhan warga Janggala yang terdiri dari remaja,anak-anak dan dewasa merayakan hari kemerdekaan dengan antusias dan bahagia di tengah sungai.
Pantauan Radar Priangan, anak-anak remaja lingkungan Janggala memasuki sungai dan langsung merayakan hari kemerdekaan dengan meriah di tengah sungai.
“Dikarenakan tidak punya lapangan dan tidak ada lahan untuk merayakan hari kemerdekaan, kita sepakat merayakan dan mengibarkan bendera merah putih di sungai cileer,” ucap koordinator acara, Himawan Sasongko (17/8).
Menurutnya, Meski warga mengadakan upacara bendera di tengah sungai, mereka sungguh semangat dan antusias untuk mengikuti upacara bendera. Ia berharap, dengan diadakannya upacara bendera di tengah sungai Cileer,warga bisa selalu menjaga sungai agar bersih dari sampah.
” Semoga dengan mengadakan upacara bendera di hari kemerdekaan ini, kita bisa menumbuhkan rasa nasionallisme di hati anak-anak dan warga dan selalu bisa menjaga lingkungan;”ujarnya.
Sementara itu wargga sekitar sungai Cileer Andri (26) menyampaikan, pengibaran bendera di sungai ini agar para anak bisa mengikuti upacara bendera dalam memperingati hari kemerdekaan yang ke-75 serta menumbuhkan rasa nasionallisme di dalam hati anak-anak.
Andri menyebutkan, peserta upacara dan petugas berjumlah 30 orang, kompak mengenakan pakaian hitam putih, serta atribut merah putih. Tak lupa juga menerapkan protokol kesehatan dengan pakai masker dan jaga jarak. Seperti pada umumnya, upacara dilaksanakan dengan khidmat dan diikuti oleh warga yang antusias di pinggir sungai.
“Upacara di tengah sungai ini baru pertama kali dilaksanakan warga. Karena di masa pandemi COVID-19 ini tak banyak yang menggelar upacara secara gebyar. Selain itu, warga Janggala tidak memiliki lapangan luas untuk menggelar upacara sekaligus sengajarkan anak agar selalu menjaga lingkungan,”Jelasnya. (Aldi/RP)